Tampilkan postingan dengan label Thought. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Thought. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 31 Desember 2016 0 comments

Notes80 : Satu Kisah

Malam hujan di penghujung tahun ini. Ku kabarkan tentang rasa syukur atas segala anugerah yang diberikan-Mu. Ku kabarkan rasa penyesalan serta permohonan ampun atas segala keburukan-keburakan yang tak mungkin datang dari-Mu. Dengan rasa hangat dan ketulusan memohon ridho dan keberkahan yang senantiasa menjaga diriku dan keluargaku. Hanya sebagai momentum untuk kembali bermimpi dan melukis sebuah tujuan dan perubahan. Sebagai hamba yang tengah berjalan di muka bumi yang mulai pudar. Menyongsong masa depan.

Demi waktu yang terus berputar tanpa henti, dimana sejarah terus berkembang. Kisah cinta itu nyata adanya. Walau cinta yang hakiki memang hanya untuk-Nya semata. Tapi cinta terhadap lawan jenis adalah nikmat yang Dia berikan dan tak bisa kita dustakan.

Yang tak kan mungkin terlupa. Terekam jelas di kedua mata. Terukir jelas di dalam pikiran. Dan hangatnya masih terasa di kulit yang semakin habis oleh waktu.
Senin, 27 Juni 2016 0 comments

Notes79 : Batasan

Kepada hujan yang tak senang memihak
Yang datang deras membasahi semua
Sebagai bentuk turunnya pesan dari sang langit
Mengapa kau berdiam di kala awan sudah menghitam

Apa sebenarnya yang tengah kau tunggu
Berdiri tegak dengan wajah penuh penantian
Mengapa kau tak mengangkat kedua kakimu
Yang bergetar karena dinginnya hari itu

Kapan kau merasa puas menjadi batu
Menjadi pembisu yang hanya pintar berdiam
Kapan kau merasa puas menjadi angin
Menjadi pelantun yang hanya pintar bergerak

Mencoba mendengar suara hati yang parau
Yang penuh dengan tangis dan rindu
Menjadi satu dalam sebuah tanda
Tentang keikhlasan yang lebih indah dari rembulan
Kamis, 16 Juni 2016 0 comments

Notes78 : Awal

Merajut kisah sebuah keluarga yang haus akan keberkahan dan kasih sayang. Menjadi sebuah pertanda bagi orang yang terus berharap akan kehadiran Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dalam ikatan suci yang telah ditakdirkan

Melukis sebuah perjanjian kokoh nan agung, yang mengguncangkan tempat-Nya bersinggah

Menjadi sebuah rahmat atas bualan-bualan serta pikiran kosong para manusia yang masih senang mendustai nikmat Tuhannya  yang sangat nyata dan besar

Dan pada mereka yang lupa tuk kembali menunduk malu ataupun menengadah tuk memohon keselamatannya dari luapan-luapan dosa yang tak kunjung mereda

Wahai para pencari jalan dan penikmat dunia. Janji-Nya ditepati dalam keadaan yang tetap dan tepat

Dimana rasa lupa akan karunia dan kuasa-Nya selalu kau rela isi pada pikiranmu. Dimana rasa sombong mengisi kalbumu yang merintih mencari kehangatan iman yang sering kau biarkan layu

Tak cukupkah kau memanjakan imanmu sehingga berhamburan lepas tak bersisa. Dan selalu menampik dengan ketidakmampuanmu dan ketidaksiapanmu

Mengapa berpaling dan diam membisu

Ketika telah ia tunjukkan pasangan dari jenismu yang hadir dalam bentuk sebaik-baiknya mahluk, yang lemah lembut dan berparas teduh

Kemanakah rasa syukur ini yang tak akan bisa berhenti mengalir

Kemanakah rasa ikhlas akan putusan dan jawaban do’a dapat kau tunjukan selain dengan satu atau lebih kebaikan

Wahai yang tahu akan sempitnya hidup dan dekatnya kematian

Rapatkanlah barisan kanan dan kirimu,

luruskanlah pandanganmu,

simpanlah suara nasehat kebaikan dari para pendahulumu,

dan rekatkanlah tali yang terasa longgar dari keluargamu

Sebagai jawaban panggilan untuk keberkahan dan nikmat tiada terkira dari Dia yang mengasihimu dan menyayangimu.


Atas rasa tentram dan kehangatan cinta yang ia berikan di sisimu
Kamis, 26 Mei 2016 0 comments

Notes77 : Yakin

Menjadi dasar sebuah kemajuan jiwa
Tak hanya ingin tumbuh tapi juga berkembang
Mengokohkannya dan membesarkannya
Semakin bermakna semakin merangkai peran

Pengingat selalu sulit untuk ditemukan
Sebagai anugerah untuk mereka kaum berpikir
Yang selalu memandang luas ke kanan dan kiri
Mencari pengisi gelas yang tak sepenuhnya kosong

Menemukan satu di sisi sana
Menemukan lebih di sisi lainnya
Terkejut dan berdecak kagum
Sungguh pilihan-pilihan yang menggoda dan menggiurkan

Dimana jari menunjuk dimana tangan diraih
Manakah pihak yang kau pilih
Ketika semut dengan jelas berani berdiri tegak
Dikala yang lain hanya bisa menutupi matanya

Kemanakah keyakinan yang hanya bersarang dalam hati
Ketika iman merangkai hati dengan keteduhan nan sahdu
Dipoles dengan perekat dari ucapan dan sikap yang satu
Maka yakinlah dengan menyebut nama Tuhanmu

Kuatkanlah niatkanlah
Berbanggalah dengan syukur
Dengan keberanian atas pilihanmu
Atas keyakinan yang tidak sedikit
Jumat, 06 Mei 2016 0 comments

Notes76 : Kembali Mengingat

Terlihat maju satu atau dua langkah. Tak terhitung komando yang telah ia langgar. Mungkin tabiatnya seperti itu atau mungkin ada suara-suara yang terus menyemangatinya. Apakah dia sudah gila atau dia tengah mencari perhatian. Sungguh sangat tak pantas untuk dipandang, sangatlah menodai gambaran-gambaran kebiasaan yang telah dirangkai. Sangat menakutkan, terpancar jelas darinya. Bila dipikir-pikir bukan dirinya yang menakutkan, tapi ketakutan atas kebenaran ucapan-ucapanyna yang hanya dengan melihatnya saja batin dan raga ini bergetar, walau pikiran selalu tak dapat mengakui.

Tak ada yang menyangka. Tak ada yang berpikir bahwa dirinya benar. Hanya keanehan yang terpancar darinya. Apakah itu dusta. Apakah itu hanyalah bualan dan bentuk fitnah yang bertebaran dari mulutnya yang tak ada henti-hentinya berteriak dan berucap. Walau terlihat matanya mungkin memerah dikarenakan rasa malunya. Tapi dia tidak diam. Dia masihlah terus melangkah di jalannya.
Jumat, 22 April 2016 0 comments

Notes75 :Tak Perlu Disesali

Melihat tapi tidak selamanya dapat menangkap segalanya. Banyak hal tersembunyi yang kita lewatkan saat kita memandang, walaupun dengan tatapan penuh ketajaman dan ketelitian yang tinggi, kita masihlah harus berusaha.

Semuanya ada di sana namun kita tak pernah dapat mengerti dan memahami, karena rasa berat untuk menerima ataupun ketidakpercayaan yang membuat kabur. Mungkin benar mata hati selalu dapat membenarkan kedua mata yang selalu bercokol di kepala kita, yang memperhatikan segalanya, yang memberikan kita nikmat untuk melihat. Tapi tetap itu hanyalah sebuah masukan, putusan tetap kitalah yang memilih.

Bukan berbicara tentang bayangan yang hanya bisa mengikuti arahan-arahan tubuh di kala terik menyinari tubuh kita, namun kita tengah berbicara tentang hati yang walau terus digempur oleh segala keburukan-keburukan akan tetap tidak bergeming. Selalu ada celah untuknya untuk melawan. Inilah kotak rahasia yang diri kita tak mau buka dengan ikhlas dan penuh rasa terima.

Selalu ada perdebatan. Selalu ada ujian. Mungkin itulah yang membuat orang semakin kuat. Atau mungkin itu yang membuat orang untuk ingat. Tak pernah dapat ditebak apa yang kita dapati itu adalah sebuah anugerah, ujian ataupun bentuk hukuman bagi kita. Karena telinga dan mata lebih banyak jumlahnya dibanding lidah yang sangat terampil bersilat. Alangkah indahnya diam untuk saling memahami.

Kesedihan mungkin datang saat keburukan, tapi dalam hal kebaikan pun tak jarang juga dia datang. Rasa syukur mengingat-Nya berbeda dengan rasa nafsu untuk menangis karena ingin melampiaskan bersyukur. Selalu saling menimpa, selalu saling membuat diri kita merasa tinggi. Tinggi atas kedekatan atau tinggi atas rasa kemegahan. Apakah itu benih-benih kesombongan dalam ketaatan.


Kemenangan atas dunia. Kemenangan atas hari akhirat kelak. Yang manakah yang masih kita lebih condongkan diri kita. Apakah kita lebih banyak menghias dunia semata-mata karena untuk bekal akhirat, atau kita selalu berorientasi akhirat dan mengkondisikan dunia. Walaupun berbeda-beda panggungnya dan apa pilihan yang kita pegang. Janganlah kita sesali.
0 comments

Notes74 : Pencari Jalan Sejarah

Menimba pengetahuan tentang masa depan. Menerka sebuah keadaan yang masih belum begitu jelas warna ataupun rasanya. Hanya membayangkannya saja bisa terlihat banyak sekali dunia. Bisa banyak sekali keadaan. Bisa banyak sekali kemungkinan. Dimana terang menyebar, dimana gelap tengah berkumpul.

Seperti apa dunia kita di masa nanti. Sebuah pertanyaan dengan berjuta-juta jawaban. Mungkin ada kalanya idealitas dunia dimana kita tinggal akan selalu berubah walaupun telah banyak perubahan, walaupun telah banyak sudut pandang yang coba dibenarkan. Ya itulah mata-mata para pencari rahasia dunia.

Apa yang menjadikan kacamatamu dapat melihat secara jelas. Apakah karena lensanya yang bersih dan terawat, atau karena ukuran besar lensanya yang cocok dengan kekurangan dari matamu. Tak banyak yang tahu karena keduanya bisa saja benar. Tak ada yang salah, namun tetap tak ada yang tahu mana yang tepat.

Berpikir tentang sebuah mimpi yang kadang tak sesuai dengan kenyataan membuat sesak hati dan mengkaburkan pikiran. Karena impian milik setiap orang dan pemangku keputusan nantinya bukanlah kita seorang. Selalu ada yang memisah. Selalu ada yang menghalangi. Mungkin itulah indahnya seni hidup. Mungkin itulah jalan pencarian yang harus kita tempuh. Karena jawaban-jawaban itu tidak cocok untuk pertanyaan kita.


Inilah kami yang terkumpul untuk terus mencari ilmu yang banyak bertebaran. Inilah kami yang berdiri untuk mencoba menaklukan dunia walau bagaimanapun kerasnya, walau bagaimanapun perihnya. Inilah kami para pencari jalan. Inilah kami para pelaku sejarah.
Senin, 04 April 2016 0 comments

Notes73 : Dari-Nya

Masa yang datang berujung
Mengecup kening para pengembara
Mengajarkan, mengingatkan dan memberi kabar gembira
Tentang nikmat Tuhan-Nya yang patut disyukuri

Segenggam jiwa segenggam kenangan
Terbalut indah dalam balutan yang rentan namun sempurna
Menjadi penghias menjadi pinjaman
Berlenggak-lenggok di atas muka bumi

Harapan dan impian terbungkus manis di kedua mata
Memandang jauh melihat masa depan
Ikhlas dan sabar akan kehendak-Nya
Tersenyum hangat menanti sinar mentari

Kuasa yang hanya milik-Nya
Putusan atas do’a-do’a kaum beriman
Yang selalu mengamini dalam satu tarikan nafas
Menjadi para penanti menjadi para pencari maaf

Inilah bukti atas janji-Nya
Di kala janji pada-Nya selalu kau lupa
Inilah takdir yang telah digariskan-Nya
Yang membuat kau termenung dan terdiam

Yang buruk bagimu yang selalu kau cintai
Yang baik bagimu yang selalu Dia ajak tuk cintai
Sambutlah rahmat-Nya
Dengan amalan dan prasangka terbaik untuk-Nya
Selasa, 16 Februari 2016 0 comments

Notes72 : Marilah Berdiri

Merasakan semangat kaum beriman. Selalu haus akan hangatnya berbagi dan ikhlasnya menjadi seorang abdi. Hanya satu kerinduan dan satu tujuan utama dalam setiap hembusan nafas. Kampung akhirat yang sangat diidam-idamkan dan dicapai dengan curahan jiwa, waktu dan hartanya.

Ketika jalan yang diridhoi-Nya telah nampak diiringi bukti janji-Nya yang tak kurang sedikitpun, apakah berdiam diri dan membatasi diri masih kau pilih. Harga yang perlu dibayar itu tak murah ataupun juga mahal. Cucuran air mata dan keringat dalam jalan mencari keberkahan dan rahmat-Nya adalah sebuah bayaran dalam sebuah perniagaan yang agung dan suci. Itulah kisah kasih untukmu para pejuang.

Balasan dari sebuah perjuangan mencari kebenaran akan lahirnya kehidupan di dunia. Bukan untuk memenuhi diri dengan keindahan dunia, ataupun mengisi setiap kantong baju dan celana kita dengan kenikmatan yang bila tak kau jaga akan menghanyutkanmu dalam lautan bernama ketamakan dan rasa sombong. Apakah tujuan hidup manusia hanya sebatas hidup. Apakah kematian tak perlu dipersiapkan.

Mereka hidup berpasang-pasangan. Menempuh sebuah perjalanan menjadi seorang ayah dan ibu bagi keturunannya. Menimba ilmu dari setiap gelombang yang menghantam bahtera besar bernama rumah tangga. Karena berbuat kebaikan akan menjadi lebih mudah dan lebih luas walau terasa sempit. Tak menjadi alasan ketika agama yang telah disempurnakan maka menjadi keyakinan bahwa sudah tak perlu ditambah lagi. Karena kesempurnaan hadir bukan hanya lengkapnya tulang rusuk tapi tercapainya tujuan untuk mencapai keberkahan. Yaitu membentuk jalinan kebaikan yang terikat dan tak putus-putus.

Memang iman kadang dirasa tak hadir setiap waktu. Tapi itulah tantangannya dalam mencapai ketaqwaan yang setiap hari jum’at diagung-agungkan untuk dapat kita raih. Agar iman selalu hadir walau kita tengah terlarut dalam kesenangan, ataupun kita larut dalam kesedihan. Untuk iman yang datang besama dengan ketaatan dan menghilang dengan banyaknya maksiat. “Sangat mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena segala keadaan untuknya selalu sangat baik dan hal ini tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi orang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur, maka syukur itu lebih baik baginya, dan bila menderita kesusahan ia sabar, maka sabar itu lebih baik baginya.” (HR Muslim)


Masih banyak yang perlu dibenahi. Masih sedikit yang sudah disiapkan. Marilah berdiri.
Jumat, 01 Januari 2016 0 comments

Notes71 : Rapat dan Lurus

Tak satupun yang berbeda antara malam ini dengan malam sebelumnya. Matahari masih tertidur, bulan sedang malu-malunya bersembunyi dalam selimut awan, dan bintang-bintang masih senang bertengger manis di tempatnya masing-masing. Yang berbeda hanya terasa lebih ramai saja dengan banyaknya kembang api yang melesat dan mewarnai langit gelap ini. Tak sedikit juga masyarakat yang masih terjaga sampai waktu fajar. Tak begitu jelas apa yang mereka nantikan. Hanya sayup-sayup terdengar teriakan menghitung mundur waktu menuju tengah malam.

Senang sekali dengan hitung mundur menuju pergantian tahun. Namun tak sedikit yang kadang lupa menghitung mundur waktunya di dunia. Akankah mentari esok masih dapat kita lihat saat kita dibuat terlelap tidur. Atau memang terlalu sombong untuk mengakui bahwa tubuh yang selama ini sedang dikenakan tak akan kembali menjadi tanah.

Pagelaran yang terasa sangat dimegah-megahkan tiap tahunnya. Tak pernah ada dasarnya mengapa perayaan tersebut begitu spesial. Hanya momen luapan euforia yang kembali membangkitkan kebiasaan untuk berlebih-lebihan dan sejatinya tidak begitu pantas melihat kondisi sekitar yang masih serba kekurangan.

Tak pernah ada yang melarang. Hanya menjadi sebuah kesia-siaan saja bila perayaan hanya sebatas amalan-amalan kosong atau bahkan sebuah kemaksiatan yang terlaknat sangat.

Apakakah ini juga merupakan bukti kurangnya atau bahkan tidak rapatnya shaf yang dikatakan seorang aktor yang melakoni seorang kyai dalam film semalam.



“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shaff : 4)

“Sungguh luruskanlah shaf kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar menimbulkan perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” (HR Bukhari-Muslim)


Hikmah yang telah dititipkan dalam berbagai kejadian demi kejadian dalam hidup kita semoga tak kita hiraukan. Karena kebaikan selalu memiliki jalan untuk keluar dalam lubang sesempit apapun. Mungkin juga menjadi momen pengingat dan merupakan kesempatan untuk mengikat kembali silaturahmi yang sudah longgar.
Minggu, 13 Desember 2015 0 comments

Notes70 : Senyuman Para Pewaris

Menapaki sebuah jalan setapak yang biasa saja. Terlihat penuh dengan keramaian orang-orang yang tengah bergembira di bawah sinar matahari pagi. Merupakan sebuah anugerah indah yang masih dapat terasa sejak detik dimana mata ini terbangun menyambut dunia. Hawa dingin tak begitu terasa lagi dimana wajah-wajah cerah dan tawa dari para perantau dunia sedang asyik dengan kesibukannya memenuhi kilang-kilang kosong dalam hati dengan sebuah pengalaman yang manis. Tak hanya riuh sanak keluarga berlarian di tengah lapang, namun terdengar sayup-sayup semangat disertai hentakan langkah para pencari kebugaran. Terasa indah, terasa menakjubkan.

Menangkap hati para pencari kepuasaan lapar dan dahaga. Berbaris rapi dan rapat layaknya sebuah batalion perang yang siap menjajal kemampuan mangsanya. Tak hanya mereka siap akan mentalnya yang selalu tertekan, fisik yang kuat serta senjata-senjata sudah dibersiapkan untuk melawan rauman perut yang terdengar makin keras. Strategi yang bervariasi pun ditampilkan. Bagaimana seluruh panca indera dapat teralihkan adalah sasaran yang telah mereka targetkan jauh-jauh hari. Inilah peperangan pada pagi hari yang dipenuhi dengan indahnya perniagaan dan manisnya silaturahmi.
Selasa, 20 Oktober 2015 0 comments

Notes69 : Lupa Akan Suapan

Tak ada yang aneh dengan putusan untuk berhenti melangkah bersamamu
Sudah cukup keluh kesah yang kudengar, sudah jelas ratapanmu memenuhi wajahku
Ingin ku berhenti menatap rasa takutmu
Ingin ku merasa tak perlu mengenalmu

Menjadi sebuah patung bisu tak bernyawa
Memandang iba memandang amarah
Memanggil untuk menghardik, melihat untuk mengolok-olok
Tak berhenti, hanya sekedar berjalan mundur berpaling

Menawar racun dengan manisnya madu
Tetap terasa sakit tak terelakkan
Merasa jiwa terus terkhianati dan membatu
Hanya bisa memaki dan terdiam

Tak ada yang meminta untuk menjadi hewan potong
Tak ada yang meminta untuk merasa dilupakan
Mengapa senang sekali menggigit
Setelah gigimu kau rontokkan sendiri

Mengapa hanya menjadi bulan yang hilang saat terbit
Ketika bintang lebih terang dan tetap terjaga
Lupakah akan suapan-suapan terbaik yang telah kau makan
Menjadi gemuk yang tak berisi

Gambar : https://kicauan.files.wordpress.com/
Senin, 05 Oktober 2015 0 comments

Notes68 : With great power comes great responsibility?

Ketika janji untuk mengubah realita dengan perbaikan diri dan transformasi sikap telah diucapkan, kebenaran akan niatan hanya dapat terlihat dari langkah kita berjalan. Menjadi salah satu yang spesial bukan hanya menjadi kesombongan diri, namun menjadi sebuah ujian karena sebuah kebun yang indah tak akan selamanya tetap indah bila tak ada yang merawat.

Tak cukupkah satu atau dua buah bekal untuk mengisi rasa lapar dan dahaga untuk menguatkan fisik kita menempuh sebuah perjalanan. Bekal yang kita dapatkan itu adalah bekal istimewa, namun mengapa terasa hambar dan tak menjadi sebuah alasan untuk bersyukur dengan melangkah lebih percaya diri dan bekerja lebih sungguh-sungguh. Karena tak semua orang diberikan bekal. Dan tak semua orang juga dapat diperlakukan istimewa. Karena keistimewaan  datang bersama dengan rasa hormat dan tanggung jawab. Mengapa kita manusia selalu tak paham dimana kita berpijak.

Bukan menjadi suatu halangan, bukan menjadi suatu beban ketika ekspektasi sudah terlanjut terlontar pada diri kita. Mengapa teriakan aspirasi yang menggema tidak bisa kita balas dengan senyuman dan rasa bangga. Apakah dunia selalu menjadi pegangan kita sehingga kita terlalu terjerumus akan kebohongan realita yang terpikir dalam kepala kita. Atau terlalu percaya atas bisikan-bisikan rasa takut dan kemalasan. Ataukah dunia akhirat itu sudah tak dapat kita percayai adanya dan hanya menjadi harapan semu untuk dapat bermain di Surga-Nya.


Umur mengingatkanmu untuk menjadi lebih dewasa dan lebih dapat menerima. Kematian menantimu di setiap ujung pilihan kehidupan. Tangisan dan jerih payah mereka adalah dukungan yang kau tak setiap saat dengar. Wahai para pemimpin yang telah diberikan anugerah dan kesempatan yang tak ternilai harganya. Mengapa permainan anak kecil ini masih senang kau mainkan. 
Rabu, 26 Agustus 2015 0 comments

Notes67: Jiwa Yang Sepi











Kepada jiwa yang terkadang ditutup oleh kesedihan
Janganlah merasa sepi dan mendatangkan ratapan
Memuja bukan mendapatkan harap
Menanti kepastian dengan do’a dan keikhlasan

Bukan menjadi beban untuk kita melangkah
Bukan menjadi kengerian saat memimpikan masa depan
Tak satu pun angan telah hilang ditelan masa
Tak satu pun bukti telah merenggut harapan-harapan jiwa

Wahai para jiwa-jiwa yang senang memohon
Berdiam diri tak selamanya berkata tak peduli
Ketika masa telah menunjukkan arahnya
Rasa malu ini adalah bentuk syukur kita

Memberi salam dengan penuh kasih sayang
Melantun indah di ujung bibir pendo’a
Meraih keridhoan dan keberkahan-Nya
Ku bersyukur padamu sang pencipta dan penjaga hati
Sabtu, 08 Agustus 2015 0 comments

Notes65 : Selamat Tinggal

Ada suatu pengingat tersendiri. Ada suatu panggilan tersendiri. Ada suatu kesenangan tersendiri. Ada suatu kesedihan tersendiri. Ada suatu ketakutan dan kebingungan tersendiri.

Meninggalkan suatu hal adalah bentuk dimana kita mencoba untuk menghilangkan keberadaan suatu hal dari sekitar kita. Memang putusan untuk meninggalkan sesuatu itu adalah hal yang berat. Mengapa? Karena kepastian akan kita dapat bertemu atau dapat melihat lagi hal yang kita tinggalkan nantinya di masa depan itu adalah hal yang hanya diputuskan oleh-Nya. Berarti bisa saja kita simpulkan bahwa mungkin kita tak dapat bertemu kembali, atau hanya bisa berharap dan berdo’a kan datang hari dimana kita dapat berkumpul dengan apa yang telah hilang.

Seperti meninggalkan suatu masa kecil yang penuh akan permainan-permainan tanpa beban hidup, ataupun meninggalkan masa remaja dimana penuh dengan lika-liku mencari jati diri dan pengendalian diri atas nafsu dan keegoisan diri. Banyak sekali masa yang telah kita tinggalkan sebagai seorang manusia. Setiap kita tinggalkan satu masa, maka masa baru akan membawa kita terlena akan kilauan godaan didalamnya. Melupakan hakekat dari tiap masa ke masa, melupakan harapan dari masa terdahulu. Walau begitu, setiap masa selalu memberi pelajaran setiap masa selalu pantas untuk dikenang.
Minggu, 10 Mei 2015 0 comments

Notes64 : Mulai Membenah Diri

Banyak sekali nikmat saat kita hidup di dunia ini, khususnya adalah pengalaman serta foto hidup di berbagai tempat di dunia ini. Seiring dengan berjalannya waktu dengan disertai iringan langkah kita untuk memahami dunia ini, sungguh tak satupun patut kita sesalkan dan ratapi, karena semuanya itu selalu berwarna dengan rentang warna dari hitam ke putih ataupun dari gelap ke arah yang lebih terang.

Mengenal manusia itu sangatlah sulit. Tapi itulah yang coba kita lakukan saat berkomunikasi dengan orang lain. Mengenal manusia ibaratnya tengah mengenal salah satu unit fungsional yang tengah berada di sekumpulan unit lain yang tengah bergerak beriringan, bersama-sama, bersatu dan saling melengkapi. Manusia memang terdiri atas sistem-sistem yang menggerakan fungsi-fungsi tubuhnya, namun saat kita memandang sekeliling manusia tersebut, sungguh takjub sekali bahwa manusia hanyalah sebagian kecil dari unit yang tengah berlarian di sistem yang dinamakan kehidupan. Sungguh luar biasa bagaimana ilahi menciptakan ini semua, bagaimana selaras, bagaimana mereka teratur. 

Dengan memaknai bahwa manusia merupakan bagian dari sistem yang luar biasa besar ini, patutlah kita coba memahami bahwa untuk merubah seorang manusia adalah hal yang sangat-sangat sulit. Banyak sekali tahapan serta tak lupa dukungan dari sang pencipta kita agar hal tersebut terjadi. Namun hal itu berbeda saat kita tengah mencoba untuk mengubah pribadi diri orang lain dengan pendekatan pribadi. Jangan lupa kita tengah berada di satu sistem, kita adalah bagian dari sistem tersebut. Bayangkan apa yang terjadi bila kita mengalami perubahan? Adakah dampak pada sistem tersebut?

Untuk membuat suatu perubahan, mulailah dari hal kecil, yaitu mulailah dari diri sendiri” suatu bentuk pernyataan banyak makna serta berat tuntutan dari pelaksanaannya. Pernyataan yang memaksa kita untuk melihat diri kita seutuhnya dan mengorek-ngorek segala kebaikan serta keburukan yang melekat pada diri kita. Nasihat yang tersimpan dari ungkapan tersebut sangatlah indah dan manis dan perlu kita pribadi perjuangkan. Dengan merasa terasing ataupun benci dengan buruknya lingkungan kita bukan menjadi diri kita tinggi atas segalanya atau baik di atas semua orang yang ada. Kita merupakan organisme yang tengah hidup diantara organisme lain. Kita berkumpul dan juga saling berjuang. Dengan hanya melihat dari sudut pandang pribadi kita saja adalah bentuk keegoisan dan juga penolakan tentang bagaimana kita diciptakan. Karena kita hidup hanya untuk menjadi abdi-Nya, dan karena hidup kita ini hanyalah tentap kita menyiapkan perbekalan di kenyataan yang sesungguhnya kelak.

Mengenal manusia adalah hal yang sulit. Karena kita tengah mencoba mengenal unit lain dalam sistem kehidupan ini dan memiliki peran serta kemampuan yang sama. Kita mungkin terlalu takut, terlalu malu, terlalu keras kepala, ataupun terlalu sulit untuk mengerti akan satu dengan yang lain. Mengubah seseorang itu bukanlah tidak mungkin, namun sulit. Pendekatan yang baik, komunikasi yang nyaman, serta pembinaan yang berkelanjutan menjadi kunci untuk menggebrak masalah-masalah dari bangsa kita ini.

Bukanlah seberapa banyak perubahan yang menjadi indikator untuk menunjukkan keberhasilan dari segala bentuk program yang telah kita rencanakan dan lakukan, namun seberapa banyak perubahan, seberapa banyak perkembangan, dan seberapa banyak ilmu yang kita peroleh dari prosesnya. Karena akhir bukanlah area kita untuk memilih, karena akhir adalah bentuk ekspresi yang menggambarkan putusan serta kepemilikan dari Allah semata. Kita hidup hanya untuk beribadah. Kita beribadah dan terus berdo’a. Mensyukuri bahwa kita masih bisa menerima nikmat hidup ini.


Live the life you love... Love the life you live...
Minggu, 18 Januari 2015 0 comments

Kata-kata #4 : Hidup

Bukan menjadi sebuah bintang tujuan untuk beramal
Bukan menjadi sebuah bahan perbincangan niat untuk menolong
Bukan menjadi sebuah kesombongan atas kelebihan diri
Bukan menjadi sebuah kelemahan menjadi seorang yang jujur

Kehidupan datang membawa syukur dan perjuangan
Kematian datang membawa peringatan dan pelajaran
Keberhasilan membawa kita ke satu titik tujuan baru
Ketidakpuasan tidaklah membawa kita untuk putus asa

Harapan-harapan atas kekurangan diri
Niatan-niatan untuk berbuah kebaikan yang baru
Hari-hari baru maupun lampau yang telah ditapaki
Banyak terisi ucap syukur dan banyak-banyak saling memaafkan

Apa yang kita dapat adalah apa yang kita tinggalkan
Apa yang kita peroleh adalah apa yang kita ikhlaskan untuk memberi
Dimana ada yang bertambah, maka akan ada yang berkurang
Dimana ada keburukan, maka masih ada ladang kebaikan untuk tumbuh

Banyak do’a untuk kita hidup
Tapi tak akan ada saat umur telah terkuras habis
Apakah kita dapat memanggil nama-Nya di detik-detik akhir kita

Apakah kita bisa bertemu dengan-Nya kelak di akhirat nanti

Kita masih hidup dan berdiri

Rabu, 17 Desember 2014 0 comments

Kata-kata #3

Menanti sebuah jawaban dari segala harapan atas kelanjutan kisah perjuangan yang tak berakhir. Memang tak begitu membuat nyaman hati. Sebuat penantian panjang ini tak kunjung berakhir. Harapan untuk kembalinya hal-hal yang hilang dari mata ini masih begitu rabun. Apakah segala yang hilang tak mungkin kembali?

Masih banyak sindiran hati untuk selalu coba mulai melupakan kebenaran akan siapa sesugguhnya jati diri ini. Namun bagaimana bisa diakui bila hati ini masih begitu malu hati untuk menerima segala perubahan dan kesia-sian yang terus saja menyeruak. Begitu banyak keburukan yang menjadi prioritas walaupun mata sudah perih untuk menyaksikannya. Tapi mengapa pilihan itu yang terpilih?

Gejolak perasaan untuk kembali meraih tali yang terputus itu selalu ada. Tapi yang selalu terucap dan tertulis hanyalah keinginan kotor dan ungkapan untuk selalu menentang segala kemungkinan. Hal buruk terus menjadi acuan. Permintaan maaf sudah bukan sebuah jalan keluar. Tapi walaupun di tengah kegelapan, rintihan untuk pulang itu selalu sayup-sayup terdengar
Sabtu, 15 November 2014 0 comments

Kata-kata #2

Angan untuk meraih kebersamaan yang kuat
Sebuah jalan bersama mengukuhkan janji
Melaksanakan sebuah sumpah yang terucap
Membentuk satu kekuatan baru

Menjalani lika-liku kehidupan yang satu
Berbagi kebahagian yang hangat
Mengurangi beban tangisan yang berat
Kembali untuk tetap mensyukuri berkah-Nya

Usaha untuk membangun sebuah bangunan
Menata satu demi satu impian
Mewujudkan satu tujuan yang megah
Bukti akan eratnya genggaman tangan ini

Menari di lantai benama kerja keras
Saling mengasihi dalam semangat
Membina hati dan jiwa
Untuk tetap teguh dalam berkarya

Menangis dalam kebahagiaan
Tertawa dalam kegagalan
Bersama menjalani semua
Dengan cinta yang selalu saling memberi

Sebuah angan-angan kecil
Hanya untuk Dia


Rabu, 22 Oktober 2014 0 comments

Notes63 : Perkara Kita

Kadang kebenaran adalah hal yang sulit untuk ditegakkan. Memang tak semudah dan tak sekeren film-film atau cerita-cerita dalam buku tentang suatu perjuangan untuk membasmi para penjahat yang merajalela di dunia ini. Realita hidup ini dapat terlihat begitu kompleks dan begitu sederrhana. Sebenarnya apa yang dipermasalahkan dan menjadi inti kejahatan di dunia ini? Apakah monster yang datang menyerang? Apakah alien yang menginvasi bumi? Organisasi hitam yang berencana menguasai dunia atau menghancurkan manusia? Ya mungkin bisa saja. Tak ada yang dapat menyangkal sebuah kemungkinan walaupun dapat dikatakan tidak mungkin.

Cerita-cerita perjuangan seorang Superhero itu pasti diakhiri dengan ending cerita yang bahagia. Ketika seluruh pertikaian dapat terhentikan. Ketika seluruh biang kerok dari setiap tindakan pembunuhan, pelecehan, penganiaian, penghancuran ataupun segala kriminalitas dapat kembali kedasar kegelapan dan dunia kembali ke arah cahaya kebahagiaan dan kedamaian. Itu mungkin hanya sebuah cerita ataupun fiksi yang dapat dibuat setiap orang, namun apakah hal itu memang benar terjadi di realita hidup kita yang tiap detiknya mendekati gigitan kematian? Mungkin sebagian besar akan menjawab tidak tahu atau kurang tahu. Mirisnya kita pun enggan untuk mencari tahu dan akhirnya tak menjawab bahkan bisa saja tak memperdulikan pertanyaan besar tadi. Apakah dunia ini ada di awal atau akhir cerita? Apakah kita tengah menuju akhir yang baik atau buruk?
 
;