Senin, 27 Juni 2016 0 comments

Notes79 : Batasan

Kepada hujan yang tak senang memihak
Yang datang deras membasahi semua
Sebagai bentuk turunnya pesan dari sang langit
Mengapa kau berdiam di kala awan sudah menghitam

Apa sebenarnya yang tengah kau tunggu
Berdiri tegak dengan wajah penuh penantian
Mengapa kau tak mengangkat kedua kakimu
Yang bergetar karena dinginnya hari itu

Kapan kau merasa puas menjadi batu
Menjadi pembisu yang hanya pintar berdiam
Kapan kau merasa puas menjadi angin
Menjadi pelantun yang hanya pintar bergerak

Mencoba mendengar suara hati yang parau
Yang penuh dengan tangis dan rindu
Menjadi satu dalam sebuah tanda
Tentang keikhlasan yang lebih indah dari rembulan
Minggu, 26 Juni 2016 0 comments

Komik (22) : Ridha siapa?


Kamis, 16 Juni 2016 0 comments

Notes78 : Awal

Merajut kisah sebuah keluarga yang haus akan keberkahan dan kasih sayang. Menjadi sebuah pertanda bagi orang yang terus berharap akan kehadiran Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dalam ikatan suci yang telah ditakdirkan

Melukis sebuah perjanjian kokoh nan agung, yang mengguncangkan tempat-Nya bersinggah

Menjadi sebuah rahmat atas bualan-bualan serta pikiran kosong para manusia yang masih senang mendustai nikmat Tuhannya  yang sangat nyata dan besar

Dan pada mereka yang lupa tuk kembali menunduk malu ataupun menengadah tuk memohon keselamatannya dari luapan-luapan dosa yang tak kunjung mereda

Wahai para pencari jalan dan penikmat dunia. Janji-Nya ditepati dalam keadaan yang tetap dan tepat

Dimana rasa lupa akan karunia dan kuasa-Nya selalu kau rela isi pada pikiranmu. Dimana rasa sombong mengisi kalbumu yang merintih mencari kehangatan iman yang sering kau biarkan layu

Tak cukupkah kau memanjakan imanmu sehingga berhamburan lepas tak bersisa. Dan selalu menampik dengan ketidakmampuanmu dan ketidaksiapanmu

Mengapa berpaling dan diam membisu

Ketika telah ia tunjukkan pasangan dari jenismu yang hadir dalam bentuk sebaik-baiknya mahluk, yang lemah lembut dan berparas teduh

Kemanakah rasa syukur ini yang tak akan bisa berhenti mengalir

Kemanakah rasa ikhlas akan putusan dan jawaban do’a dapat kau tunjukan selain dengan satu atau lebih kebaikan

Wahai yang tahu akan sempitnya hidup dan dekatnya kematian

Rapatkanlah barisan kanan dan kirimu,

luruskanlah pandanganmu,

simpanlah suara nasehat kebaikan dari para pendahulumu,

dan rekatkanlah tali yang terasa longgar dari keluargamu

Sebagai jawaban panggilan untuk keberkahan dan nikmat tiada terkira dari Dia yang mengasihimu dan menyayangimu.


Atas rasa tentram dan kehangatan cinta yang ia berikan di sisimu
 
;