Kepada hujan
yang tak senang memihak
Yang datang
deras membasahi semua
Sebagai
bentuk turunnya pesan dari sang langit
Mengapa
kau berdiam di kala awan sudah menghitam
Apa sebenarnya
yang tengah kau tunggu
Berdiri
tegak dengan wajah penuh penantian
Mengapa
kau tak mengangkat kedua kakimu
Yang bergetar
karena dinginnya hari itu
Kapan kau
merasa puas menjadi batu
Menjadi
pembisu yang hanya pintar berdiam
Kapan kau
merasa puas menjadi angin
Menjadi
pelantun yang hanya pintar bergerak
Mencoba
mendengar suara hati yang parau
Yang penuh
dengan tangis dan rindu
Menjadi
satu dalam sebuah tanda
Tentang
keikhlasan yang lebih indah dari rembulan
Maukah
kau dengar tentang sebuah harapan
Tentang
pesan langit yang selalu pasti adanya
Menjawab
panggilan para peminta-minta
Memanggil
mereka yang tak pernah mendengar
Tentang
sebuah maaf dan penyelasan
Bagi mereka
yang tahu akan beratnya pemikul dosa
Tentang
mereka yang kembali kepada penciptanya
Dengan selalu
berdo’a akan kebaikan dan keramahan
Janganlah
lupa akan kenyataan yang tak selalu berwarna
Yang tersembunyi
dari sorot matamu
Tak mau
kah kau coba perhatikan lagi
Akan goresan
hitam di kala kau berpaling darinya
Itulah pertanda
bagi mereka yang masih mengingat
Tentang
perintah dari sang pemilik segala
Itulah
pertanda bagi mereka yang masih rendah
Tentang
iman dan batasan-batasan mereka
0 comments:
Posting Komentar