Tampilkan postingan dengan label Poem. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Poem. Tampilkan semua postingan
Senin, 04 April 2016 0 comments

Notes73 : Dari-Nya

Masa yang datang berujung
Mengecup kening para pengembara
Mengajarkan, mengingatkan dan memberi kabar gembira
Tentang nikmat Tuhan-Nya yang patut disyukuri

Segenggam jiwa segenggam kenangan
Terbalut indah dalam balutan yang rentan namun sempurna
Menjadi penghias menjadi pinjaman
Berlenggak-lenggok di atas muka bumi

Harapan dan impian terbungkus manis di kedua mata
Memandang jauh melihat masa depan
Ikhlas dan sabar akan kehendak-Nya
Tersenyum hangat menanti sinar mentari

Kuasa yang hanya milik-Nya
Putusan atas do’a-do’a kaum beriman
Yang selalu mengamini dalam satu tarikan nafas
Menjadi para penanti menjadi para pencari maaf

Inilah bukti atas janji-Nya
Di kala janji pada-Nya selalu kau lupa
Inilah takdir yang telah digariskan-Nya
Yang membuat kau termenung dan terdiam

Yang buruk bagimu yang selalu kau cintai
Yang baik bagimu yang selalu Dia ajak tuk cintai
Sambutlah rahmat-Nya
Dengan amalan dan prasangka terbaik untuk-Nya
Selasa, 20 Oktober 2015 0 comments

Notes69 : Lupa Akan Suapan

Tak ada yang aneh dengan putusan untuk berhenti melangkah bersamamu
Sudah cukup keluh kesah yang kudengar, sudah jelas ratapanmu memenuhi wajahku
Ingin ku berhenti menatap rasa takutmu
Ingin ku merasa tak perlu mengenalmu

Menjadi sebuah patung bisu tak bernyawa
Memandang iba memandang amarah
Memanggil untuk menghardik, melihat untuk mengolok-olok
Tak berhenti, hanya sekedar berjalan mundur berpaling

Menawar racun dengan manisnya madu
Tetap terasa sakit tak terelakkan
Merasa jiwa terus terkhianati dan membatu
Hanya bisa memaki dan terdiam

Tak ada yang meminta untuk menjadi hewan potong
Tak ada yang meminta untuk merasa dilupakan
Mengapa senang sekali menggigit
Setelah gigimu kau rontokkan sendiri

Mengapa hanya menjadi bulan yang hilang saat terbit
Ketika bintang lebih terang dan tetap terjaga
Lupakah akan suapan-suapan terbaik yang telah kau makan
Menjadi gemuk yang tak berisi

Gambar : https://kicauan.files.wordpress.com/
Rabu, 26 Agustus 2015 0 comments

Notes67: Jiwa Yang Sepi











Kepada jiwa yang terkadang ditutup oleh kesedihan
Janganlah merasa sepi dan mendatangkan ratapan
Memuja bukan mendapatkan harap
Menanti kepastian dengan do’a dan keikhlasan

Bukan menjadi beban untuk kita melangkah
Bukan menjadi kengerian saat memimpikan masa depan
Tak satu pun angan telah hilang ditelan masa
Tak satu pun bukti telah merenggut harapan-harapan jiwa

Wahai para jiwa-jiwa yang senang memohon
Berdiam diri tak selamanya berkata tak peduli
Ketika masa telah menunjukkan arahnya
Rasa malu ini adalah bentuk syukur kita

Memberi salam dengan penuh kasih sayang
Melantun indah di ujung bibir pendo’a
Meraih keridhoan dan keberkahan-Nya
Ku bersyukur padamu sang pencipta dan penjaga hati
Minggu, 20 Oktober 2013 0 comments

Notes60 : Bukakan Pintu itu

Pintu itu selalu berada tepat persis di depan mata. Menunggu dengan sabar untuk dibuka. Tapi posisi ini masihlah berat untuk dilepaskan begitu saja.Tidak ada deadline, masihlah banyak waktu. Satu atau dua menit saja tak berarti apa-apakan. 

Dunia akan terus berubah tiap detiknya. Semua orang terus bergerak sejalan dengan keinginan mereka. Setiap posisi itu akan terus diisi dengan hal baru. Walaupun tetap terisisi satu hal dalam jangka waktu yang lama, tapi suatu saat pasti akan berubah. Selayaknya sebuah plastik  bila ditimbun katanya tak akan berubah, tapi benarkah? tak adakah komponen terkecil itu berubah seiring interaksi dengan banyak hal yang tertimbun bersamanya. Dunia itu. dunia di balik pintu maupun dunia yang ditutupinya sekalipun.

Sabtu, 14 September 2013 0 comments

Notes53 : -Pagi-

Menari indah di atas hamparan langit
Melantunkan syair tentang irama waktu
Berbisik-bisik di malam itu
Berkumpul riang menyambut pagi

Berbincang-bincang manis di pinggir jalan
Berangan-angan tentang mimpi terindah
Merangkul hangat para pejuang
Melukis senyum di hati kita

Mentari datang menjemput hidup
Membasuh wajah yang telah layu
Tak ada gundah hanya senyuman
Syukuri semua karunia-Nya

Hari ini pun hari kita
Hari menggapai hal yang baru
Menapak jalan panjang berbatu
Bersamamu kawan kita lewati

Tak perlu kau resah
Tak perlu kau cemas
Masih ada yang kita cari
Masih ada yang bisa kita miliki
Rabu, 07 Agustus 2013 0 comments

Notes50 : Terima kasih Untuk Mereka


Kami disini hanya untuk melihat
Kami disini hanya untuk mendengar
Kami disini hanya untuk belajar
Belajar dari bapak dan ibu tentang arti kerja keras

Kami disini hanya ingin merasakan
Kami disini hanya ingin tahu
Kami disini hanya ingin paham
Paham dari bapak dan ibu tentang arti kesederhanaan

Kami disini bukanlah inang
Kami disini bukanlah orang asing
Kami disini bukanlah penjajah
Kami datang dengan salam untuk saudara-saudari kami

Kami memang tak bisa berbuat banyak
Kami memang tak bisa berbuat lebih
Kami memang tak bisa berbuat adil
Tapi kami hanya berusaha untuk terus lebih baik lagi

Kami disini sangat senang
Kami disini sangat tenang
Kami disini sangat menang

Terima kasih atas salam dan do’anya bapak dan ibu
Minggu, 19 Mei 2013 0 comments

Notes46 : Hai KawanKu

edukasi.kompasiana.com
Hai Kawan Mengapa Kau Murung
Hai Kawan Mengapa Kau Bersedih
Adakah yang kau khawatirkan
Adakah yang kau sesalkan

Hai Kawan Mengapa Kau Marah
Hai Kawan Mengapa Kau Menangis
Adakah yang Kau Pusingkan
Adakah yang Kau Sembunyikan

Hai Kawan Mengapa Kau begitu Risau saat melihatku
Adakah yang Kau Khawatirkan atas Diriku ini
Hai Kawan Mengapa Kau begitu Gelisah saat bersamaku
Adakah yang Kau Takutkan dan Benci atas Diriku ini

Hai Kawan Mengapa Kau begitu Menjauh dariku
Kuingat dulu Kau dekat dan selalu ada di sampingku
Hai Kawan Mengapa Kau begitu Kaku dan Dingin
Kuingat dulu Kau begitu Hangat dan Bersemangat

Hai Kawan Apakah Ujung Jalan Kita ini terlalu Berbeda
Tapi Kulihat masihlah sama mengarah kesana
Hai Kawan Apakah Jalan Kita Tempuh ini terlalu Berbeda
Tapi Kulihat masihlah sama lurus ke depan  

Hai Kawan Apakah Kotornya Aku yang Membuat Kau Jijik
Hai Kawan Apakah Jeleknya Aku yang Membuat Kau Muak
Hai Kawan Apakah  Sikapku ini yang Membuat Kau Bosan
Hai Kawan Apakah Lisanku ini yang Membuat Kau Sedih

Hai Kawan seberapa Banyak Maaf yang Kau Inginkan
Hai Kawan seberapa Kebaikan Yang harus Ku tunjukan
Hai Saudara-Saudariku seberapa Cintanyaku Padamu
Lihatlah-Pahamilah-Terimalah aku sepenuhnya, Baik dan BurukKu 
Jumat, 19 April 2013 0 comments

Notes43 : Terlupakan Sesaat


Ketika ilmu sudah ku raih
Ketika niat sudah tertancap
Ketika tujuan sudah ku lihat
Namun hati masih enggan bergerak

Ketika rasa kasih sayang bersemayam
Ketika rasa kepercayaan sudah ku pegang
Ketika ikhlas dan hormat telah ku jaga
Namun dengan mudah tergerus tekanan

Pemikiran ini selalu berubah-ubah
Pemikiran ini bisa terbatas
Pemikiran ini bisa menyempit
Namun pemikiran baik itu pasti selalu ada

Amarah dan rasa sakit itu ada
Kesal dan sedih itu pasti ada
Namun karena hal itu masih ada
Kesabaran dan rasa maaf itu masih mengiringi
Senin, 04 Maret 2013 0 comments

Notes39 : Menunggu Kabar & Kepastian


Hujan turun malam ini
Tetesan air pun terdengar jelas
Tak terlalu deras
Namun cukup untuk membasahi sekelilingku

Detik waktu semakin bertambah
Malam semakin kian larut
Dingin sudah mulai menusuk
Menanti itu berat

Nyamuk-nyamuk mulai menyerang
Rasa lapar memang hal yang pasti dalam hidup
Kadang dapat membuat serakah dan lupa diri
Tapi laparku tetap ingin ku nikmati

Melirik-lirik
Hanya terdengar beberapa orang bersautan
Sepi tapi indah
Indahnya ketentraman dan kedamaian

Kata maaf dan syukur selalu terpanjatkan
Hanya harapan dan do’a
Bersegeralah
Karena Rasa senang ini tak dapat ditunggu lagi

Sabar itu tetap jadi pilihan
Tanggung jawab  ini masih ku pegang
Tak perlu lari tak perlu takut
Karena ini untuk mereka
Jumat, 22 Februari 2013 0 comments

Notes37 : MDKA

Mereka memandang
Dia terdiam
Kamu terkejut
Aku tersenyum
Kamis, 24 Januari 2013 0 comments

Notes35 : My Unreplaceable Rasul

The most inspiring and greatest man ever

Mungkin hanya beberapa patah kata-kata... Hanyalah kata-kata...
Kata-kata yang semoga menjadi penyemangat untuk tetap meneladani beliau dan mencoba untuk tidak lupa dan selalu setia dengan kedua wasiat beliau dalam menapaki kehidupan di jalan Islam ini, Al-Qur'an dan As-Sunnah
Kamis, 06 Desember 2012 0 comments

Notes21 : Mencoba terus melangkah


Langkah ini segera ingin ku hentikan. Tak terasa telah jauhnya ku melangkah. Jaraknya mungkin cukup jauh dari awal aku melangkah dulu. Itu hanyalah pikiranku, logika yang bermain di otakku. Timbul pertanyaan di benakku, “Apakah jauhnya langkah ini bisa menilai seberapa jauh ku telah berubah?” Akhirnya ku hanya bisa terdiam dan termenung. Kenangan masa lalu pun kembali ditampilkan. Apakah ini yang ku inginkan kala itu? Melangkah sampai tempat yang tengah ku pijak ini.

Apakah kata maju atau diam yang kan ku pilih?
hanya bisa berharap itu pilihan terbaik dan tak ada penyesalan di dalamnya 

Senin, 05 November 2012 0 comments

Notes16 : "Which Are You?"

"Which Are You?"

Ella Wheeler Wilcox 
From : Custer and Other Poems, 1896


THERE are two kinds of people on earth to-day:
Just two kinds of people, no more, I say

Not the sinner and saint, for it’s well understood,
The good are half bad, and the bad are half good

Not the rich and the poor, for to rate a man’s wealth,
You must first know the state of his conscience and health.

Not the humble and proud, for in life’s little span
Who puts on vain airs, is not counted a man

Not the happy and sad, for the swift flying years
Bring each man his laughter and each man his tears

No; the two kinds of people on earth I mean,
Are the people who lift, and the people who lean

Wherever you go, you will find the earth’s masses,
Are always divided injust these two casses

And oddly enouh, you will find too, I wean,
There’s only one lifter to twenty who lean

In which class are you? Are you easing the load,
Of overtaxed lifters, who toil down the road?

Or are you a leaner, who lets other share
Your portion of labor, and worry and care?


"Yang Mana Kamu?"

yang aku tahu

ada dua jenis manusia di bumi ini
hanya ada dua, sungguh tak lebih

bukan pendosa dan orang suci, karena lazimnya
sulit mencari kebajikan yang murni, ataupun
kejahatan yang sama sekali tak berbelas kasih

bukan yang kaya dan yang miskin, sebab
untuk membedakan keduanya kita harus tahu
kelimpahan nurani dan kesehatannya

bukan yang rendah hati dan si sombong diri
karena sepanjang kehidupan, siapapun yang sombong
takkan lagi dianggap sebagai manusia

tidak,
dua macam manusia yang kita bicarakan adalah
mereka yang mengangkat dan mereka yang membebani
dengan kedua jenis ini kita berjumpa, kemanapun kita pergi
kita bahkan merasa, akan hanya ada seorang pengangkat
untuk tiap duapuluh orang yang terbebani

termasuk yang manakah engkau
apakau kau meringankan beban, bagi para pengangkat yang
lemah
ataukah engkau seorang penyadar, yang mana sesama kau
biarkan
ikut merasakan tanggungan, kekhawatiran, dan masalahmu
atau bahkan engkau yang membawakan segala duka dan
derita
untuk memberati pundak-pundak mereka


(Terjemahan diambil dari Buku "Dalam Dekapan Ukhuwah" karya Salim A. FIllah, diterjemahkan bebas dengan banyak penyesuaian dari Custer dan Other Poems (Chicago: WB Wonkey Company), hlm. 134-135)

Senin, 05 Maret 2012 0 comments

Poem (1) : One Dream

One night one dream
One dream different thought
Different thought different way

Way to archieve
Way to grasp in your hand
Yours or mine
Different

Nothing is Foolish?
Nothing is Great chance?
One will one thought
Will to archieve the dream

What kind of dream?
Yours or mine
Even The will is same
Even our sight look the same

Just Alone?
Alone is possible
But Unity We Stand
 
;