Sabtu, 08 Agustus 2015

Notes65 : Selamat Tinggal

Ada suatu pengingat tersendiri. Ada suatu panggilan tersendiri. Ada suatu kesenangan tersendiri. Ada suatu kesedihan tersendiri. Ada suatu ketakutan dan kebingungan tersendiri.

Meninggalkan suatu hal adalah bentuk dimana kita mencoba untuk menghilangkan keberadaan suatu hal dari sekitar kita. Memang putusan untuk meninggalkan sesuatu itu adalah hal yang berat. Mengapa? Karena kepastian akan kita dapat bertemu atau dapat melihat lagi hal yang kita tinggalkan nantinya di masa depan itu adalah hal yang hanya diputuskan oleh-Nya. Berarti bisa saja kita simpulkan bahwa mungkin kita tak dapat bertemu kembali, atau hanya bisa berharap dan berdo’a kan datang hari dimana kita dapat berkumpul dengan apa yang telah hilang.

Seperti meninggalkan suatu masa kecil yang penuh akan permainan-permainan tanpa beban hidup, ataupun meninggalkan masa remaja dimana penuh dengan lika-liku mencari jati diri dan pengendalian diri atas nafsu dan keegoisan diri. Banyak sekali masa yang telah kita tinggalkan sebagai seorang manusia. Setiap kita tinggalkan satu masa, maka masa baru akan membawa kita terlena akan kilauan godaan didalamnya. Melupakan hakekat dari tiap masa ke masa, melupakan harapan dari masa terdahulu. Walau begitu, setiap masa selalu memberi pelajaran setiap masa selalu pantas untuk dikenang.

Sungguh tak hanya dalam menanti sebuah pertemuan kita perlu berbenah diri. Namun saat kita memutuskan untuk meninggalkan suatu hal pun patutlah kita persiapkan baik-baik. Sebuah persiapan untuk meninggalkan ketergantungan kita, menyesuaikan diri, beradaptasi akan dampak dari ditinggalkannya suatu hal. Dan yang pasti dengan puncak dari segala usaha, persiapan atas kehilangan hal tersebut adalah tergantikannya kehilangan dari sesuatu yang kita tinggalkan. Ketika sudah saatnya kita tinggalkan sebuah tujuan, maka tujuan baru haruslah tumbuh darinya. Karena dengan itu kita masih terasa penuh, kita masih terasa lengkap, kita masih merasa hidup.

Sebuah hikmah saat meninggalkan suatu hal adalah perubahan. Bentuk perubahan ini memang akan berbeda-beda. Setiap orang selalu memiliki pilihan-pilihan jalan di depan matanya. Walau kadang kita lupa perhatikan dan resapi maknanya. Dimana perubahan itu akan jatuh, apakah pada sebuah kebaikan atau keburukan. Apakah sebuah ketetapan untuk meninggalkan akan membawa rasa tenang dan senang, atau mendatangkan keterpurukan dan penyesalan. Mungkin itulah bagaimana kita hijrah itu menjadi hal yang sangat dirindukan dari hati-hati yang membatu dan ternoda.

Meninggalkan sesuatu pastinya memiliki dampak tak hanya untuk diri sendiri namun siapapun atau apapun yang ada disekitarnya. Karena sesuatu yang kita tinggalkan itu bisa saja terikat dengan nasib dan hajat orang banyak. Pembelajaran untuk diri kita dalam tanggung jawab atas apa-apa yang keluar dari tubuh kita dan itu adalah sebuah keharusan.

Barang yang hilang karena kita tinggalkan tak perlu kita sesali.

Semua yang kita tinggalkan pastinya juga akan kembali pada-Nya

Dan akan kembali atas ijin-Nya pula

Apa yang telah kita tinggalkan dapat menjadi awal untuk kita jajaki sebagai pijakan-pijakan untuk melontarkan diri ke depan.

Menuju masa depan.

0 comments:

Posting Komentar

 
;