Banyak sekali nikmat saat kita hidup di dunia ini,
khususnya adalah pengalaman serta foto hidup di berbagai tempat di dunia ini. Seiring
dengan berjalannya waktu dengan disertai iringan langkah kita untuk memahami
dunia ini, sungguh tak satupun patut kita sesalkan dan ratapi, karena semuanya
itu selalu berwarna dengan rentang warna dari hitam ke putih ataupun dari gelap
ke arah yang lebih terang.
Mengenal manusia itu sangatlah sulit. Tapi itulah
yang coba kita lakukan saat berkomunikasi dengan orang lain. Mengenal manusia
ibaratnya tengah mengenal salah satu unit fungsional yang tengah berada di
sekumpulan unit lain yang tengah bergerak beriringan, bersama-sama, bersatu dan
saling melengkapi. Manusia memang terdiri atas sistem-sistem yang menggerakan
fungsi-fungsi tubuhnya, namun saat kita memandang sekeliling manusia tersebut,
sungguh takjub sekali bahwa manusia hanyalah sebagian kecil dari unit yang
tengah berlarian di sistem yang dinamakan kehidupan. Sungguh luar biasa
bagaimana ilahi menciptakan ini semua, bagaimana selaras, bagaimana mereka
teratur.
Dengan memaknai bahwa manusia merupakan bagian dari
sistem yang luar biasa besar ini, patutlah kita coba memahami bahwa untuk
merubah seorang manusia adalah hal yang sangat-sangat sulit. Banyak sekali
tahapan serta tak lupa dukungan dari sang pencipta kita agar hal tersebut
terjadi. Namun hal itu berbeda saat kita tengah mencoba untuk mengubah pribadi
diri orang lain dengan pendekatan pribadi. Jangan lupa kita tengah berada di
satu sistem, kita adalah bagian dari sistem tersebut. Bayangkan apa yang
terjadi bila kita mengalami perubahan? Adakah dampak pada sistem tersebut?
“Untuk
membuat suatu perubahan, mulailah dari hal kecil, yaitu mulailah dari diri
sendiri” suatu bentuk pernyataan banyak makna serta berat tuntutan dari
pelaksanaannya. Pernyataan yang memaksa kita untuk melihat diri kita seutuhnya
dan mengorek-ngorek segala kebaikan serta keburukan yang melekat pada diri
kita. Nasihat yang tersimpan dari ungkapan tersebut sangatlah indah dan manis
dan perlu kita pribadi perjuangkan. Dengan merasa terasing ataupun benci dengan
buruknya lingkungan kita bukan menjadi diri kita tinggi atas segalanya atau
baik di atas semua orang yang ada. Kita merupakan organisme yang tengah hidup
diantara organisme lain. Kita berkumpul dan juga saling berjuang. Dengan hanya
melihat dari sudut pandang pribadi kita saja adalah bentuk keegoisan dan juga
penolakan tentang bagaimana kita diciptakan. Karena kita hidup hanya untuk
menjadi abdi-Nya, dan karena hidup kita ini hanyalah tentap kita menyiapkan
perbekalan di kenyataan yang sesungguhnya kelak.
Mengenal manusia adalah hal yang sulit. Karena kita
tengah mencoba mengenal unit lain dalam sistem kehidupan ini dan memiliki peran
serta kemampuan yang sama. Kita mungkin terlalu takut, terlalu malu, terlalu
keras kepala, ataupun terlalu sulit untuk mengerti akan satu dengan yang lain.
Mengubah seseorang itu bukanlah tidak mungkin, namun sulit. Pendekatan yang
baik, komunikasi yang nyaman, serta pembinaan yang berkelanjutan menjadi kunci
untuk menggebrak masalah-masalah dari bangsa kita ini.
Bukanlah seberapa banyak perubahan yang menjadi
indikator untuk menunjukkan keberhasilan dari segala bentuk program yang telah
kita rencanakan dan lakukan, namun seberapa banyak perubahan, seberapa banyak
perkembangan, dan seberapa banyak ilmu yang kita peroleh dari prosesnya. Karena
akhir bukanlah area kita untuk memilih, karena akhir adalah bentuk ekspresi
yang menggambarkan putusan serta kepemilikan dari Allah semata. Kita hidup
hanya untuk beribadah. Kita beribadah dan terus berdo’a. Mensyukuri bahwa kita
masih bisa menerima nikmat hidup ini.
Live the life you love... Love the life you live...
0 comments:
Posting Komentar