Tampilkan postingan dengan label Kopas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kopas. Tampilkan semua postingan
Jumat, 09 Agustus 2013 0 comments

Notes51 : Hello Bulan Syawal :D

suaraquran.com


Sahabat, sekarang kita memasuki awal bulan Syawal lho! Bulan Syawal sendiri adalah bulan istimewa. Maka sambutlah ia dengan riang gembira dan teriakkan “Marhaban Ya Syawal!” Keistimewaannya tak kalah dengan bulan Ramadhan.  Apa aja sih keistimewaannya? Yuk, pantengin terus sampai baris akhir, kita liat satu per satu :D



Kamis, 27 Desember 2012 0 comments

Notes27 : Hikikomori, Me and My Own World

Karena liburan akhir tahun sekaligus liburan sebelum ujian akhir semester yang bikin tegang jadi ngelirik masalah ini dan ingin coba bahas.

http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/Hikikomori
Hikikomori, suatu istilah yang khas yang berasal dari negeri matahari, Jepang. Hikikomori memiliki arti “pulling inward (being confined)” atau dalam bahasa indonesia adalah “menarik ke dalam (menjadi terbatas)”. Hikikomori merupakan penomena yang terjadi pada kaum remaja ataupun masa awal dewasa di Jepang dimana dirinya menarik diri dari kehidupan sosial dan biasa dicirikan dengan ketidakinginan untuk keluar rumah dan bergaul serta kehilangan interest pada dunia luar.
Senin, 05 November 2012 0 comments

Notes16 : "Which Are You?"

"Which Are You?"

Ella Wheeler Wilcox 
From : Custer and Other Poems, 1896


THERE are two kinds of people on earth to-day:
Just two kinds of people, no more, I say

Not the sinner and saint, for it’s well understood,
The good are half bad, and the bad are half good

Not the rich and the poor, for to rate a man’s wealth,
You must first know the state of his conscience and health.

Not the humble and proud, for in life’s little span
Who puts on vain airs, is not counted a man

Not the happy and sad, for the swift flying years
Bring each man his laughter and each man his tears

No; the two kinds of people on earth I mean,
Are the people who lift, and the people who lean

Wherever you go, you will find the earth’s masses,
Are always divided injust these two casses

And oddly enouh, you will find too, I wean,
There’s only one lifter to twenty who lean

In which class are you? Are you easing the load,
Of overtaxed lifters, who toil down the road?

Or are you a leaner, who lets other share
Your portion of labor, and worry and care?


"Yang Mana Kamu?"

yang aku tahu

ada dua jenis manusia di bumi ini
hanya ada dua, sungguh tak lebih

bukan pendosa dan orang suci, karena lazimnya
sulit mencari kebajikan yang murni, ataupun
kejahatan yang sama sekali tak berbelas kasih

bukan yang kaya dan yang miskin, sebab
untuk membedakan keduanya kita harus tahu
kelimpahan nurani dan kesehatannya

bukan yang rendah hati dan si sombong diri
karena sepanjang kehidupan, siapapun yang sombong
takkan lagi dianggap sebagai manusia

tidak,
dua macam manusia yang kita bicarakan adalah
mereka yang mengangkat dan mereka yang membebani
dengan kedua jenis ini kita berjumpa, kemanapun kita pergi
kita bahkan merasa, akan hanya ada seorang pengangkat
untuk tiap duapuluh orang yang terbebani

termasuk yang manakah engkau
apakau kau meringankan beban, bagi para pengangkat yang
lemah
ataukah engkau seorang penyadar, yang mana sesama kau
biarkan
ikut merasakan tanggungan, kekhawatiran, dan masalahmu
atau bahkan engkau yang membawakan segala duka dan
derita
untuk memberati pundak-pundak mereka


(Terjemahan diambil dari Buku "Dalam Dekapan Ukhuwah" karya Salim A. FIllah, diterjemahkan bebas dengan banyak penyesuaian dari Custer dan Other Poems (Chicago: WB Wonkey Company), hlm. 134-135)

Jumat, 17 Agustus 2012 0 comments

Dirgahayu Indonesiaku ke-67




Kata-kata Mutiara Bung Karno (Ir. Soekarno presiden pertama Republik Indonesia)

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
(Bung Karno)
“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”.
(Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)
“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
(Soekarno)
 
;