Rabu, 17 Desember 2014 0 comments

Kata-kata #3

Menanti sebuah jawaban dari segala harapan atas kelanjutan kisah perjuangan yang tak berakhir. Memang tak begitu membuat nyaman hati. Sebuat penantian panjang ini tak kunjung berakhir. Harapan untuk kembalinya hal-hal yang hilang dari mata ini masih begitu rabun. Apakah segala yang hilang tak mungkin kembali?

Masih banyak sindiran hati untuk selalu coba mulai melupakan kebenaran akan siapa sesugguhnya jati diri ini. Namun bagaimana bisa diakui bila hati ini masih begitu malu hati untuk menerima segala perubahan dan kesia-sian yang terus saja menyeruak. Begitu banyak keburukan yang menjadi prioritas walaupun mata sudah perih untuk menyaksikannya. Tapi mengapa pilihan itu yang terpilih?

Gejolak perasaan untuk kembali meraih tali yang terputus itu selalu ada. Tapi yang selalu terucap dan tertulis hanyalah keinginan kotor dan ungkapan untuk selalu menentang segala kemungkinan. Hal buruk terus menjadi acuan. Permintaan maaf sudah bukan sebuah jalan keluar. Tapi walaupun di tengah kegelapan, rintihan untuk pulang itu selalu sayup-sayup terdengar
 
;