Sabtu, 31 Desember 2016 0 comments

Notes80 : Satu Kisah

Malam hujan di penghujung tahun ini. Ku kabarkan tentang rasa syukur atas segala anugerah yang diberikan-Mu. Ku kabarkan rasa penyesalan serta permohonan ampun atas segala keburukan-keburakan yang tak mungkin datang dari-Mu. Dengan rasa hangat dan ketulusan memohon ridho dan keberkahan yang senantiasa menjaga diriku dan keluargaku. Hanya sebagai momentum untuk kembali bermimpi dan melukis sebuah tujuan dan perubahan. Sebagai hamba yang tengah berjalan di muka bumi yang mulai pudar. Menyongsong masa depan.

Demi waktu yang terus berputar tanpa henti, dimana sejarah terus berkembang. Kisah cinta itu nyata adanya. Walau cinta yang hakiki memang hanya untuk-Nya semata. Tapi cinta terhadap lawan jenis adalah nikmat yang Dia berikan dan tak bisa kita dustakan.

Yang tak kan mungkin terlupa. Terekam jelas di kedua mata. Terukir jelas di dalam pikiran. Dan hangatnya masih terasa di kulit yang semakin habis oleh waktu.
Jumat, 04 November 2016 0 comments

Komik (24) : Sebuah kewajiban

Kesempatan demi kesempatan untuk membela-Nya
Dengan amalan dan semangat berbuat kebaikan
Walau berbeda ruang dan waktu
Kepada-Nya lah segala tujuan dan akhir
Mari luruskan niat....



Rabu, 17 Agustus 2016 0 comments

Komik (23) : Semangat Perubahan Ke-71 untuk Negeriku


Senin, 27 Juni 2016 0 comments

Notes79 : Batasan

Kepada hujan yang tak senang memihak
Yang datang deras membasahi semua
Sebagai bentuk turunnya pesan dari sang langit
Mengapa kau berdiam di kala awan sudah menghitam

Apa sebenarnya yang tengah kau tunggu
Berdiri tegak dengan wajah penuh penantian
Mengapa kau tak mengangkat kedua kakimu
Yang bergetar karena dinginnya hari itu

Kapan kau merasa puas menjadi batu
Menjadi pembisu yang hanya pintar berdiam
Kapan kau merasa puas menjadi angin
Menjadi pelantun yang hanya pintar bergerak

Mencoba mendengar suara hati yang parau
Yang penuh dengan tangis dan rindu
Menjadi satu dalam sebuah tanda
Tentang keikhlasan yang lebih indah dari rembulan
Minggu, 26 Juni 2016 0 comments

Komik (22) : Ridha siapa?


Kamis, 16 Juni 2016 0 comments

Notes78 : Awal

Merajut kisah sebuah keluarga yang haus akan keberkahan dan kasih sayang. Menjadi sebuah pertanda bagi orang yang terus berharap akan kehadiran Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dalam ikatan suci yang telah ditakdirkan

Melukis sebuah perjanjian kokoh nan agung, yang mengguncangkan tempat-Nya bersinggah

Menjadi sebuah rahmat atas bualan-bualan serta pikiran kosong para manusia yang masih senang mendustai nikmat Tuhannya  yang sangat nyata dan besar

Dan pada mereka yang lupa tuk kembali menunduk malu ataupun menengadah tuk memohon keselamatannya dari luapan-luapan dosa yang tak kunjung mereda

Wahai para pencari jalan dan penikmat dunia. Janji-Nya ditepati dalam keadaan yang tetap dan tepat

Dimana rasa lupa akan karunia dan kuasa-Nya selalu kau rela isi pada pikiranmu. Dimana rasa sombong mengisi kalbumu yang merintih mencari kehangatan iman yang sering kau biarkan layu

Tak cukupkah kau memanjakan imanmu sehingga berhamburan lepas tak bersisa. Dan selalu menampik dengan ketidakmampuanmu dan ketidaksiapanmu

Mengapa berpaling dan diam membisu

Ketika telah ia tunjukkan pasangan dari jenismu yang hadir dalam bentuk sebaik-baiknya mahluk, yang lemah lembut dan berparas teduh

Kemanakah rasa syukur ini yang tak akan bisa berhenti mengalir

Kemanakah rasa ikhlas akan putusan dan jawaban do’a dapat kau tunjukan selain dengan satu atau lebih kebaikan

Wahai yang tahu akan sempitnya hidup dan dekatnya kematian

Rapatkanlah barisan kanan dan kirimu,

luruskanlah pandanganmu,

simpanlah suara nasehat kebaikan dari para pendahulumu,

dan rekatkanlah tali yang terasa longgar dari keluargamu

Sebagai jawaban panggilan untuk keberkahan dan nikmat tiada terkira dari Dia yang mengasihimu dan menyayangimu.


Atas rasa tentram dan kehangatan cinta yang ia berikan di sisimu
Kamis, 26 Mei 2016 0 comments

Notes77 : Yakin

Menjadi dasar sebuah kemajuan jiwa
Tak hanya ingin tumbuh tapi juga berkembang
Mengokohkannya dan membesarkannya
Semakin bermakna semakin merangkai peran

Pengingat selalu sulit untuk ditemukan
Sebagai anugerah untuk mereka kaum berpikir
Yang selalu memandang luas ke kanan dan kiri
Mencari pengisi gelas yang tak sepenuhnya kosong

Menemukan satu di sisi sana
Menemukan lebih di sisi lainnya
Terkejut dan berdecak kagum
Sungguh pilihan-pilihan yang menggoda dan menggiurkan

Dimana jari menunjuk dimana tangan diraih
Manakah pihak yang kau pilih
Ketika semut dengan jelas berani berdiri tegak
Dikala yang lain hanya bisa menutupi matanya

Kemanakah keyakinan yang hanya bersarang dalam hati
Ketika iman merangkai hati dengan keteduhan nan sahdu
Dipoles dengan perekat dari ucapan dan sikap yang satu
Maka yakinlah dengan menyebut nama Tuhanmu

Kuatkanlah niatkanlah
Berbanggalah dengan syukur
Dengan keberanian atas pilihanmu
Atas keyakinan yang tidak sedikit
Jumat, 06 Mei 2016 0 comments

Notes76 : Kembali Mengingat

Terlihat maju satu atau dua langkah. Tak terhitung komando yang telah ia langgar. Mungkin tabiatnya seperti itu atau mungkin ada suara-suara yang terus menyemangatinya. Apakah dia sudah gila atau dia tengah mencari perhatian. Sungguh sangat tak pantas untuk dipandang, sangatlah menodai gambaran-gambaran kebiasaan yang telah dirangkai. Sangat menakutkan, terpancar jelas darinya. Bila dipikir-pikir bukan dirinya yang menakutkan, tapi ketakutan atas kebenaran ucapan-ucapanyna yang hanya dengan melihatnya saja batin dan raga ini bergetar, walau pikiran selalu tak dapat mengakui.

Tak ada yang menyangka. Tak ada yang berpikir bahwa dirinya benar. Hanya keanehan yang terpancar darinya. Apakah itu dusta. Apakah itu hanyalah bualan dan bentuk fitnah yang bertebaran dari mulutnya yang tak ada henti-hentinya berteriak dan berucap. Walau terlihat matanya mungkin memerah dikarenakan rasa malunya. Tapi dia tidak diam. Dia masihlah terus melangkah di jalannya.
Jumat, 22 April 2016 0 comments

Notes75 :Tak Perlu Disesali

Melihat tapi tidak selamanya dapat menangkap segalanya. Banyak hal tersembunyi yang kita lewatkan saat kita memandang, walaupun dengan tatapan penuh ketajaman dan ketelitian yang tinggi, kita masihlah harus berusaha.

Semuanya ada di sana namun kita tak pernah dapat mengerti dan memahami, karena rasa berat untuk menerima ataupun ketidakpercayaan yang membuat kabur. Mungkin benar mata hati selalu dapat membenarkan kedua mata yang selalu bercokol di kepala kita, yang memperhatikan segalanya, yang memberikan kita nikmat untuk melihat. Tapi tetap itu hanyalah sebuah masukan, putusan tetap kitalah yang memilih.

Bukan berbicara tentang bayangan yang hanya bisa mengikuti arahan-arahan tubuh di kala terik menyinari tubuh kita, namun kita tengah berbicara tentang hati yang walau terus digempur oleh segala keburukan-keburukan akan tetap tidak bergeming. Selalu ada celah untuknya untuk melawan. Inilah kotak rahasia yang diri kita tak mau buka dengan ikhlas dan penuh rasa terima.

Selalu ada perdebatan. Selalu ada ujian. Mungkin itulah yang membuat orang semakin kuat. Atau mungkin itu yang membuat orang untuk ingat. Tak pernah dapat ditebak apa yang kita dapati itu adalah sebuah anugerah, ujian ataupun bentuk hukuman bagi kita. Karena telinga dan mata lebih banyak jumlahnya dibanding lidah yang sangat terampil bersilat. Alangkah indahnya diam untuk saling memahami.

Kesedihan mungkin datang saat keburukan, tapi dalam hal kebaikan pun tak jarang juga dia datang. Rasa syukur mengingat-Nya berbeda dengan rasa nafsu untuk menangis karena ingin melampiaskan bersyukur. Selalu saling menimpa, selalu saling membuat diri kita merasa tinggi. Tinggi atas kedekatan atau tinggi atas rasa kemegahan. Apakah itu benih-benih kesombongan dalam ketaatan.


Kemenangan atas dunia. Kemenangan atas hari akhirat kelak. Yang manakah yang masih kita lebih condongkan diri kita. Apakah kita lebih banyak menghias dunia semata-mata karena untuk bekal akhirat, atau kita selalu berorientasi akhirat dan mengkondisikan dunia. Walaupun berbeda-beda panggungnya dan apa pilihan yang kita pegang. Janganlah kita sesali.
0 comments

Notes74 : Pencari Jalan Sejarah

Menimba pengetahuan tentang masa depan. Menerka sebuah keadaan yang masih belum begitu jelas warna ataupun rasanya. Hanya membayangkannya saja bisa terlihat banyak sekali dunia. Bisa banyak sekali keadaan. Bisa banyak sekali kemungkinan. Dimana terang menyebar, dimana gelap tengah berkumpul.

Seperti apa dunia kita di masa nanti. Sebuah pertanyaan dengan berjuta-juta jawaban. Mungkin ada kalanya idealitas dunia dimana kita tinggal akan selalu berubah walaupun telah banyak perubahan, walaupun telah banyak sudut pandang yang coba dibenarkan. Ya itulah mata-mata para pencari rahasia dunia.

Apa yang menjadikan kacamatamu dapat melihat secara jelas. Apakah karena lensanya yang bersih dan terawat, atau karena ukuran besar lensanya yang cocok dengan kekurangan dari matamu. Tak banyak yang tahu karena keduanya bisa saja benar. Tak ada yang salah, namun tetap tak ada yang tahu mana yang tepat.

Berpikir tentang sebuah mimpi yang kadang tak sesuai dengan kenyataan membuat sesak hati dan mengkaburkan pikiran. Karena impian milik setiap orang dan pemangku keputusan nantinya bukanlah kita seorang. Selalu ada yang memisah. Selalu ada yang menghalangi. Mungkin itulah indahnya seni hidup. Mungkin itulah jalan pencarian yang harus kita tempuh. Karena jawaban-jawaban itu tidak cocok untuk pertanyaan kita.


Inilah kami yang terkumpul untuk terus mencari ilmu yang banyak bertebaran. Inilah kami yang berdiri untuk mencoba menaklukan dunia walau bagaimanapun kerasnya, walau bagaimanapun perihnya. Inilah kami para pencari jalan. Inilah kami para pelaku sejarah.
Senin, 04 April 2016 0 comments

Notes73 : Dari-Nya

Masa yang datang berujung
Mengecup kening para pengembara
Mengajarkan, mengingatkan dan memberi kabar gembira
Tentang nikmat Tuhan-Nya yang patut disyukuri

Segenggam jiwa segenggam kenangan
Terbalut indah dalam balutan yang rentan namun sempurna
Menjadi penghias menjadi pinjaman
Berlenggak-lenggok di atas muka bumi

Harapan dan impian terbungkus manis di kedua mata
Memandang jauh melihat masa depan
Ikhlas dan sabar akan kehendak-Nya
Tersenyum hangat menanti sinar mentari

Kuasa yang hanya milik-Nya
Putusan atas do’a-do’a kaum beriman
Yang selalu mengamini dalam satu tarikan nafas
Menjadi para penanti menjadi para pencari maaf

Inilah bukti atas janji-Nya
Di kala janji pada-Nya selalu kau lupa
Inilah takdir yang telah digariskan-Nya
Yang membuat kau termenung dan terdiam

Yang buruk bagimu yang selalu kau cintai
Yang baik bagimu yang selalu Dia ajak tuk cintai
Sambutlah rahmat-Nya
Dengan amalan dan prasangka terbaik untuk-Nya
Rabu, 16 Maret 2016 0 comments

Komik (21) : 5 Perkara Dalam Hidup


Jumat, 19 Februari 2016 0 comments

Komik (20) : Ilmu, Petunjuk dan Hujan


Selasa, 16 Februari 2016 0 comments

Notes72 : Marilah Berdiri

Merasakan semangat kaum beriman. Selalu haus akan hangatnya berbagi dan ikhlasnya menjadi seorang abdi. Hanya satu kerinduan dan satu tujuan utama dalam setiap hembusan nafas. Kampung akhirat yang sangat diidam-idamkan dan dicapai dengan curahan jiwa, waktu dan hartanya.

Ketika jalan yang diridhoi-Nya telah nampak diiringi bukti janji-Nya yang tak kurang sedikitpun, apakah berdiam diri dan membatasi diri masih kau pilih. Harga yang perlu dibayar itu tak murah ataupun juga mahal. Cucuran air mata dan keringat dalam jalan mencari keberkahan dan rahmat-Nya adalah sebuah bayaran dalam sebuah perniagaan yang agung dan suci. Itulah kisah kasih untukmu para pejuang.

Balasan dari sebuah perjuangan mencari kebenaran akan lahirnya kehidupan di dunia. Bukan untuk memenuhi diri dengan keindahan dunia, ataupun mengisi setiap kantong baju dan celana kita dengan kenikmatan yang bila tak kau jaga akan menghanyutkanmu dalam lautan bernama ketamakan dan rasa sombong. Apakah tujuan hidup manusia hanya sebatas hidup. Apakah kematian tak perlu dipersiapkan.

Mereka hidup berpasang-pasangan. Menempuh sebuah perjalanan menjadi seorang ayah dan ibu bagi keturunannya. Menimba ilmu dari setiap gelombang yang menghantam bahtera besar bernama rumah tangga. Karena berbuat kebaikan akan menjadi lebih mudah dan lebih luas walau terasa sempit. Tak menjadi alasan ketika agama yang telah disempurnakan maka menjadi keyakinan bahwa sudah tak perlu ditambah lagi. Karena kesempurnaan hadir bukan hanya lengkapnya tulang rusuk tapi tercapainya tujuan untuk mencapai keberkahan. Yaitu membentuk jalinan kebaikan yang terikat dan tak putus-putus.

Memang iman kadang dirasa tak hadir setiap waktu. Tapi itulah tantangannya dalam mencapai ketaqwaan yang setiap hari jum’at diagung-agungkan untuk dapat kita raih. Agar iman selalu hadir walau kita tengah terlarut dalam kesenangan, ataupun kita larut dalam kesedihan. Untuk iman yang datang besama dengan ketaatan dan menghilang dengan banyaknya maksiat. “Sangat mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena segala keadaan untuknya selalu sangat baik dan hal ini tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi orang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur, maka syukur itu lebih baik baginya, dan bila menderita kesusahan ia sabar, maka sabar itu lebih baik baginya.” (HR Muslim)


Masih banyak yang perlu dibenahi. Masih sedikit yang sudah disiapkan. Marilah berdiri.
Jumat, 01 Januari 2016 0 comments

Notes71 : Rapat dan Lurus

Tak satupun yang berbeda antara malam ini dengan malam sebelumnya. Matahari masih tertidur, bulan sedang malu-malunya bersembunyi dalam selimut awan, dan bintang-bintang masih senang bertengger manis di tempatnya masing-masing. Yang berbeda hanya terasa lebih ramai saja dengan banyaknya kembang api yang melesat dan mewarnai langit gelap ini. Tak sedikit juga masyarakat yang masih terjaga sampai waktu fajar. Tak begitu jelas apa yang mereka nantikan. Hanya sayup-sayup terdengar teriakan menghitung mundur waktu menuju tengah malam.

Senang sekali dengan hitung mundur menuju pergantian tahun. Namun tak sedikit yang kadang lupa menghitung mundur waktunya di dunia. Akankah mentari esok masih dapat kita lihat saat kita dibuat terlelap tidur. Atau memang terlalu sombong untuk mengakui bahwa tubuh yang selama ini sedang dikenakan tak akan kembali menjadi tanah.

Pagelaran yang terasa sangat dimegah-megahkan tiap tahunnya. Tak pernah ada dasarnya mengapa perayaan tersebut begitu spesial. Hanya momen luapan euforia yang kembali membangkitkan kebiasaan untuk berlebih-lebihan dan sejatinya tidak begitu pantas melihat kondisi sekitar yang masih serba kekurangan.

Tak pernah ada yang melarang. Hanya menjadi sebuah kesia-siaan saja bila perayaan hanya sebatas amalan-amalan kosong atau bahkan sebuah kemaksiatan yang terlaknat sangat.

Apakakah ini juga merupakan bukti kurangnya atau bahkan tidak rapatnya shaf yang dikatakan seorang aktor yang melakoni seorang kyai dalam film semalam.



“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shaff : 4)

“Sungguh luruskanlah shaf kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar menimbulkan perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” (HR Bukhari-Muslim)


Hikmah yang telah dititipkan dalam berbagai kejadian demi kejadian dalam hidup kita semoga tak kita hiraukan. Karena kebaikan selalu memiliki jalan untuk keluar dalam lubang sesempit apapun. Mungkin juga menjadi momen pengingat dan merupakan kesempatan untuk mengikat kembali silaturahmi yang sudah longgar.
 
;