Kamis, 27 Desember 2012

Notes27 : Hikikomori, Me and My Own World

Karena liburan akhir tahun sekaligus liburan sebelum ujian akhir semester yang bikin tegang jadi ngelirik masalah ini dan ingin coba bahas.

http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/Hikikomori
Hikikomori, suatu istilah yang khas yang berasal dari negeri matahari, Jepang. Hikikomori memiliki arti “pulling inward (being confined)” atau dalam bahasa indonesia adalah “menarik ke dalam (menjadi terbatas)”. Hikikomori merupakan penomena yang terjadi pada kaum remaja ataupun masa awal dewasa di Jepang dimana dirinya menarik diri dari kehidupan sosial dan biasa dicirikan dengan ketidakinginan untuk keluar rumah dan bergaul serta kehilangan interest pada dunia luar.

Banyak sekali teori yang menerangkan perjalanan terjadinya kasus ini. Sebagian besar kasus ini terjadi dikarenakan persoalan psikis yang diderita saat masa remaja ataupun masuk pada awal kedewasaan. Masalah ini merupakan masalah serius di negeri Jepang dimana hal ini menurunkan kualitas generasi bangsanya. Istilah ini mencuat ke publik pada tahun 2000 dan menyebar ke seluruh dunia melalui berbagai macam media yang membahas hal ini.

Rata-rata karakteristik yang diperlihatkan oleh masalah ini adalah hilangnya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain dan senang berlarut-larut diam di ruangan pribadinya. Proses menarik diri dari kehidupan sosial ini berlangsung perlahann-lahan, contohnya dimulai dari hilangnya minat dalam belajar, seringnya absen dalam pelajaran di sekolah, dan senang mengurung diri dalam kamar. Orang yang terkena kasus ini biasanya terlihat muram, putusnya hubungan dengan temannya, merasa tidak aman atau gelisah bila berada di dekat orang lain, malu, dan kurang banyak berbicara.
  1. Hikikomori dapat didiagnosis dengan beberapa kriteria berikut :
  2. Menghabiskan sepanjang hari mengurung diri dalam rumah
  3. Terlihat jelas dan berupaya menjauhi dunia sosial
  4. Gejala yang diderita mempengaruhi secara signifikan rutinitas sehari-hari penderita, contoh : pekerjaan atau akademik
  5. Beranggapan bahwa menarik diri dari kehidupan sosial adalah ideal atau ego dirinya Durasi minimal 6 bulan
  6. Tidak adanya kelainan kelainan mental lainnya

Hikikomori atau yang dikategorikan sebagai penyakit penarikan sosial yang akut ini terjadi dikarenakan berbagai hal. Sebagian besar terjadi dikarenakan faktor keluarga dan kehidupan sekolahnya. Penderita kasus ini biasanya mulai mengalami halusinasi tentang dunianya sendiri yang pas untuk dirinya. Menciptakan keadaan yang ideal untuk dirinya. Sendirian di dunia  yang ia buat dalam kamarnya yang sempit.

Faktor keluarga biasanya dikarenakan masalah keluarga yang terjadi dan berdampak pada proses perkembangan mental dari seorang anak. Trauma psikis yang diterima oleh seorang anak pada keluarga yang mengalami masalah, contohnya perceraian, konflik rumah tangga, dan kekerasan dalam keluarga. Tekanan yang berlebihan pada anak akan mengganggu proses pemikiran anak dan membuatnya beranggapan bahwa dirinya merasa tidak dibutuhkan. Hal ini juga dapat diperkuat pada faktor eksternal yaitu kehidupan sekolahnya yang tidak kondusif, dimana rasa malu dan kurang percaya dirinya sang anaknya dikarenakan anggapan dirinya kurang dimata orang lain serta prosesi bullying ataupun permasalahan lain dengan teman sepergaulannya.

Model Kübler-Ross tentang lima tahapan emosi biasanya terjadi ketika terjadinya pergolakan emosi atau mental yang terjadi.

Tahapan ini dimulai dari tahapan ke-1, Denial (Penolakan), dimana pada tahapan ini diri kita tengah mencoba bertahan akan mekanisme yang mengancam keseimbangan mental kita “aku merasa baik-baik saja, hal ini tak mungkin tejadi pada diriku”. Bentuk penolakan akan kenyataan yang terjadi menjadi pilihan.

Tahap  ke-2, Anger (Amarah), tahapan kedua setelah tekanan psikis tak dapat dielakan lagi. Rasa amarah mulai menguasai diri dan mempertanyakan mengapa keadaan itu terjadi. “mengapa hal ini terjadi padaku, ini tidak adil!”.

Tahap ke-3, Bargaining (Tawar-menawar), tahapan dimana diri kita mulai menyadari bahwa bentuk amarah tak akan menyelesaikan permasalahan dan mulai mencari-cari solusi dengan cara mencari-cari jalan keluar yang mungkin dapat ditempuh. “aku akan melakukan apa pun agar hal ini tak terjadi”

Tahap ke-4, Depression (Depresi), tahapan keempat dimana diri kita telah mencapai fase klimaks dalam mencoba mencari penyelesaian konflik batin yang terjadi pada diri kita. Setelah upaya tawar-menawar untuk mendapatkan kebebasan dari persoalan diri kita telah dilakukan dan pintu penyelesaian tak dapat ditemukan, hal inilah yang terjadi. Rasa bersalah dan putus asa yang ada.

Tahap ke-5, Acceptance (Menerima), tahapan terakhir dari pergolakan jiwa yang kita hadapi dalam proses menerima segala tekanan yang ada. Tahapan dimana batin kita telah menerima segala hal yang terjadi dan tak lagi mempersoalkan akankah itu buruk atau tidak. Inilah fase antiklimaks yang kita temui dan kembali ke tahapan mental normal.

Kelima tahapan itu adalah alur tahapan kejiwaan yang dihipotesiskan oleh Kübler-Ross. Setiap orang tidak selamanya mengalami kelima tahapan tersebut, ada yang mengikuti alur ataupun berjalan secara tidak beraturan. Bila kita terlalu lama berhenti pada salah satu tahapan diatas maka masalah kejiwaan pun muncul.

Hikikomori merupakan salah satu masalah tentang kejiwaan yang sangat banyak dan tak menutup kemungkinan bahwa kita telah atau sedang mengalaminya saat ini. Manusia memang lemah dalam hal soal permainan “hati”. Semoga kita dapat menjaga hati dan perasaan kita, tak hanya kita tapi juga orang lain. Inilah seni berkehidupan, bagaimana kita merangkai rencana-rencana yang indah tanpa melukai hati siapa pun, temasuk diri kita sendiri. :D

Sumber :
  • towakudai.blogs.com/Hikikomori.Research.Survey.pdf
  • Santrock, J.W. (2007). A Topical Approach to Life-Span Development. New York: McGraw-Hill.
  • Teo, Alan R. and Albert Gaw. 2010. Hikikomori, a Japanese Culture-Bound Syndrome of Social Withdrawal? A Proposal for DSM-5.”Journal of Nervous and Mental Disease 198(6): 444-449
  • en.wikipedia.org/wiki/Hikikomori

0 comments:

Posting Komentar

 
;