Sebuah tulisan singkat lamaku tentang
KAMI Asy-Syifaa' FK Unpad
Sungguh sulit merangkai kata mengenai hidup dalam stage bernama “mahasiswa”. Kehidupan seorang
mahasiswa memang terlihat sangatlah bersemangat, membara, keras, idealis, dan
penuh akan tuntutan dengan analisis kritis. Namun dilihat dari sisi lain,
kehidupan ngampus bagiku begitu unik.
Permainan mencampurkan segala jenis warna kehidupan seorang mahasiswa yang
sungguh sulit untuk ditebak, akankah warnanya semerah mawar ataukah hitam
seperti langit malam yang mendung.
Subhanallah, tak ada kata yang mungkin dapat diucapkan
selain itu ketika telah tertelan masuk ke dalam lingkaran ini, yaitu lingkaran
unik yang bergerak atas dasar Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan segala perjuangannya
untuk mencapai visi misinya.
Inilah sebuah cerita tentang kebahagian, duka,
perjuangan, kesabaran, keikhlasan serta arti nilai persaudaraan dan
persahabatan. Ini tentang KAMI Asy-Syifaa’ FK Unpad. Intinya ini tentang aku,
mereka, dan kebaikan.
Warna, hal indah dari hidup ini. Variabilitas
warnalah yang membuat kita dapat membedakan satu benda dengan benda lainnya. Sungguh
terlihat kurang indah bila hanya ada satu saja warna yang mendominasi, sungguh
campuran warna yang berbeda itu yang membuat suatu seni sangat berarti.
Lingkaran bernama Asy-Syifaa’ ini yang salah satunya mengajarkan satu hal,
yaitu “arti perbedaan”.
Bertemu dengan manusia yang tidak sepemahaman
dengan kita kadang membuat dongkol. Sulit sekali membuat mereka mengerti
tentang ide-ide yang kita anggap benar ini. Tapi kadang kita tak berpikir bahwa
dikarenakan perbedaan itu ide-ide kita yang memiliki nilai buruk dapat
diproteksi dan dibatasi sehingga kegilaan dan keegoisan pemikiran kita tak
sampai membuat keruh, akankah itu hati ataupun pemikiran kita.
Tentang lingkaran ini memang sulit diungkapkan,
namun satu hal pasti. Ini tempat untuk berubah, atau berhijrah. Lingkaran yang mengajarkan diri ini untuk berubah. Perubahan
ini bukan hanya untuk diri ini. Tapi berubah karena Allah yang telah
mengajarkan tentang hak diri dari mereka
dan kewajiban kita atas mereka. Dan
pastinya karena mereka, karena cinta dan indahnya ukhuwah yang terpancar dalam
perjalanan da’wah ini.
0 comments:
Posting Komentar