Senin, 30 September 2013

Notes58 : Jangan letoy kawan :)

http://affinitycentre.co.uk
Waktu kecil sering sekali kita ditanya oleh orang tua, saudara, ataupun orang lain tentang apa sih cita-cita kita kalau sudah besar. Apakah kita mau jadi dokter, polisi, insinyur, astronot, guru, pelukis  dan profesi-profesi lainnya. Tapi jujur, apakah memang waktu itu apa yang kita cita-citakan adalah benar keinginan kita, atau hanya sekedar menjawab saja pertanyaan saat itu tanpa terlalu tanpa pikir panjang? Ya mungkin jawaban kita berbeda. Kalau dipikir-pikir sekarang, aneh sekali kalau memang kita menjawab mantap tentang apa cita-cita kita waktu itu. Ya namanya masih “bocah”, pola pikir kita masih gak stabil, kadang ngikut sini, kadang ngikut sana, belum adanya pendirian sendiri. Namun ya mungkin ada juga orang yang dari kecil punya cita-cita yang sama, istiqomah, sampai sekarang. Luar biasa.

Banyak hal yang harus kita korbankan, dan banyak hal yang harus kita coba lalui untuk mengejar suatu cita-cita. Hal itu adalah benar adanya. “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya” (QS An-Najm(53) : 39). Allah telah berfirman mengenai sebuah hakikat dimana apa yang akan kita peroleh merupakan hasil dari usaha yang telah kita lakukan dari dahulu kala hingga detik ini. Perjuangan-perjuangan yang telah kita lakukan, Langkah-langkah berat yang telah kita ambil bukanlah hal yang sia-sia. Seperti halnya perjuangan Rasulullah selama 23 tahun mengemban amanah untuk menyebarkan risalah yang telah dianugerahkan oleh Allah untuk kita umat manusia, atau bagaimana luar biasanya para pahlawan dalam kancah perpolitikan, kancah peperangan, dan pergolakan pikiran untuk meraih title kemerdekaan pada bangsa ini. Langkah sekecil apapun dapat mengurangi jarak tempuh dalam meraih cita-cita. Dan kita haruslah yakin atas hal itu.

Sebuah tekad kuat akan mengokohkan segala bentuk usahanya. Tekad dapat kita bayangkan sebagai suatu massa energi besar yang berada di setiap individu. Bila tekad menyala dengan kuatnya, maka aliran energi itu akan mencuat keluar dari tubuh kita dan melapisi segala bentuk keluaran dari tubuh kita. Energi tersebut akan memoles usaha-usaha kita agar lebih bersinar. Luar biasa kan kalau langkah-langkah yang kita ambil saat menggapai cita-cita, bersinar terang seperti bintang di atas langit.  Seperti halnya saatnya menjadi seorang pemimpin yang harus tetap bertekad atau bersemangat dalam memimpin rakyatnya untuk menggapai suatu tujuan. Bila tidak, apa yang bisa didapatkan oleh bawahannya dari seorang pemimpin yang letoy. Hanya instruksi-instruksi ataupun kata-kata yang kurang ngena, karena tak ada ruh yang hadir dalam setiap ucapan atau tingkah lakunya. Seperti robot mungkin ya.

Seberapa jauh kita melangkahkan kedua kaki kita, seberapa lama kita mau mengayuh sepeda kita, atau seberapa cepat kita mengemudikan motor kita untuk sampai ke tujuan, pastinya tergantung pribadi kita masing-masing. Walaupun kita menyerah sekalipun, cita-cita itu tak akan pergi kemana-mana. Mereka hanya duduk terdiam menunggu datangnya orang yang berusaha meraihnya lagi. Apakah kita akan menyerah begitu saja?

Banyak sekali saksi yang tengah membisu atas segala hal yang kita telah lakukan. “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian tentang apa yang dahulu mereka kerjakan” (QS: Yasin(36) : 65). Maukah kita mendengarkan cerita indah sebuah perjuangan pada hari akhir nanti. Sebuah kisah tentang betapa kerasnya kita berusaha meraih sebuah cita-cita. Sebuah kisah tentang kita yang selau berusaha menabur kebaikan dalam jalan mencapai sebuah cita-cita yang diberkahi Allah walau dalam keadaan ringan maupun berat. Wallahu a’lam bish-shawabi

انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS At-Taubah(9) : 41)

0 comments:

Posting Komentar

 
;