Rabu, 28 November 2012

Notes18 : Syukurku, Kulupa -__-

iranian.com
Syukurku atas hidup ini

Sungguh hidup itu memang luar biasa dan menakjubkan. Proses bagaimana kita diciptakan dan bagaimana kita mendapati tubuh kita yang beraneka ragam ini memiliki nilai menakjubkan yang tak terukur dilihat dari sudut pandang kita, sang manusia.

Hanya satu kata yang pantas atas hal itu. Syukur.


Bersyukur merupakan bentuk balasan ataupun feedback atas pemikiran kita akan besarnya anugerah dan nikmat yang kadang membuat bingun mengapa hal itu terjadi dan diberikan pada kita dan mengapa hal itu tidak tercurahkan pada orang lain saja. Inilah bentuk seleksi yang terlihat sangat jelas. bentuk seleksi yang hanya Allah tahu maknanya.

Berbicara tentang feedback, segala hal yang kita lakukan selalu menghasilkan bentuk timbal balik. Dalam perdagangan kita lebih mengenal tentang barter. Hal ini juga mirip dengan bagaimana amalan baik berdampak baik untuk hidup kita dan amalan buruk dapat merusak hidup kita. Akankah kita memperoleh kualitas barang yang tinggi dipengaruhi kualitas barang yang kita akan coba tukar.   Apa yang kita peroleh dengan uang bernama ketaqwaan akan berbeda jauh dengan uang bernama kedzaliman.

Rezeki dan nikmat itu pasti dimiliki oleh setiap orang. Turunnya rezeki merupakan hal yang luar biasa dimana do’a –do’a kita telah dijawab. Bentuk permintaan-permintaan kita telah didengarkan. Bentuk balasan-balasan telah ditetapkan. Dan bentuk tanggung jawab yang datang bersamaan dengan rezeki itu telah dibebankan. Luar biasa, ujian iman atas nikmat. Ujian dimana masih adakah kata terima kasih dapat keluar dari hati dan ucapan kita.

Tak ada kata lupa bila kita diberikan hal yang sangat kita perlukan pada suatu keadaan tertentu. Kita tak kan lupa akan bentuk hadiahnya dan siapa orang yang memberikannya pada saat itu. Penggambaran yang mungkin dapat kita bayangkan saat keadaan itu adalah perasaan dimana tangan hangat telah merangkul kita dari keadaan yang dingin dan sepi untuk kembali merasakan nikmatknya kehangatan dan kelembutan. Sungguh tak kan terlupa.

Namun akankah kita ingat pada orang yang tak kita sadari tengah mendorong kita dari belakang setiap saat untuk keluar dari lubang yang dingin itu. Apakah hati ini tidak menjerit dan menunjuk-nunjuk betapa kerasnya jasa orang di sebelah mu? Dan bagaimana dengan Allah yang senantiasa di sebelah mu dan terus memperhatikan dan membantumu atas pekerjaanmu? Terima kasih, kata yang indah namun kadang terlupa.    

Sungguh rasa syukur itu membuat kita tak lupa tentang awal mengapa kita ada dunia ini. Mengenal siapa kita sebenarnya. Mengenal betapa kecilnya kita itu. Belajar untuk refleksi diri. Dan bersyukur dengan ikhlas mengapa kita masih tetap diberikan nikmat hidup ini lebih lama dan buruknya menyianyiakan kesempatan ini. Kesempatan untuk hidup sebagai sang manusia :D

0 comments:

Posting Komentar

 
;