iranian.com |
Sungguh hidup itu memang luar biasa dan
menakjubkan. Proses bagaimana kita diciptakan dan bagaimana kita mendapati tubuh
kita yang beraneka ragam ini memiliki nilai menakjubkan yang tak terukur
dilihat dari sudut pandang kita, sang manusia.
Hanya satu kata yang pantas atas hal itu. Syukur.
Bersyukur merupakan bentuk balasan ataupun feedback atas pemikiran kita akan
besarnya anugerah dan nikmat yang kadang membuat bingun mengapa hal itu terjadi
dan diberikan pada kita dan mengapa hal itu tidak tercurahkan pada orang lain
saja. Inilah bentuk seleksi yang terlihat sangat jelas. bentuk seleksi yang
hanya Allah tahu maknanya.
Berbicara tentang feedback, segala hal yang kita lakukan selalu menghasilkan bentuk
timbal balik. Dalam perdagangan kita lebih mengenal tentang barter. Hal ini
juga mirip dengan bagaimana amalan baik berdampak baik untuk hidup kita dan amalan
buruk dapat merusak hidup kita. Akankah kita memperoleh kualitas barang yang
tinggi dipengaruhi kualitas barang yang kita akan coba tukar. Apa yang
kita peroleh dengan uang bernama ketaqwaan akan berbeda jauh dengan uang
bernama kedzaliman.
Rezeki dan nikmat itu pasti dimiliki oleh setiap
orang. Turunnya rezeki merupakan hal yang luar biasa dimana do’a –do’a kita
telah dijawab. Bentuk permintaan-permintaan kita telah didengarkan. Bentuk
balasan-balasan telah ditetapkan. Dan bentuk tanggung jawab yang datang bersamaan
dengan rezeki itu telah dibebankan. Luar biasa, ujian iman atas nikmat. Ujian dimana
masih adakah kata terima kasih dapat keluar dari hati dan ucapan kita.
Tak ada kata lupa bila kita diberikan hal yang
sangat kita perlukan pada suatu keadaan tertentu. Kita tak kan lupa akan bentuk
hadiahnya dan siapa orang yang memberikannya pada saat itu. Penggambaran yang
mungkin dapat kita bayangkan saat keadaan itu adalah perasaan dimana tangan
hangat telah merangkul kita dari keadaan yang dingin dan sepi untuk kembali
merasakan nikmatknya kehangatan dan kelembutan. Sungguh tak kan terlupa.
Namun akankah kita ingat pada orang yang tak kita
sadari tengah mendorong kita dari belakang setiap saat untuk keluar dari lubang
yang dingin itu. Apakah hati ini tidak menjerit dan menunjuk-nunjuk betapa
kerasnya jasa orang di sebelah mu? Dan bagaimana dengan Allah yang senantiasa
di sebelah mu dan terus memperhatikan dan membantumu atas pekerjaanmu? Terima
kasih, kata yang indah namun kadang terlupa.
Sungguh rasa syukur itu membuat kita tak lupa
tentang awal mengapa kita ada dunia ini. Mengenal siapa kita sebenarnya. Mengenal
betapa kecilnya kita itu. Belajar untuk refleksi diri. Dan bersyukur dengan
ikhlas mengapa kita masih tetap diberikan nikmat hidup ini lebih lama dan
buruknya menyianyiakan kesempatan ini. Kesempatan untuk hidup sebagai sang
manusia :D
0 comments:
Posting Komentar