Menurut buku besar bahasa indonesia, kata
senang memiliki definisi “puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa”.
Dilihat dari pengertian di atas
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa senang itu pastinya adalah suatu keadaan
yang luar biasa indah dan menyenangkan. Keinginan kita terpuaskan, rasa lega
atas sesuatu, dan yang pasti kita tidak merasa terberatkan oleh sesuatu hal
yang berujung kekecewaan diri.
Rasa senang pastinya ingin
dimiliki oleh setiap orang. Perasaan yang luar biasa ini pastinya dapat membuat
kita merasa indah dalam menjalani segala aktivitas keseharian kita tanpa harus
membebani hati dengan hal-hal negatif yang dapat menurunkan tingkat output yang dapat kita keluarkan sebagai
seorang manusia.
Kadang-kadang kita merasa malas
dalam bekerja saat rasa senang itu tidak ada dalam diri kita. Dalam keseharian
kita rasa malas muncul saat interest
atau ketertarikan kita akan sesuatu mulai hilang. Kesenangan untuk mencapai hal
itu pun tinggal di ujung tanduk.
Langkah yang mungkin diambil :
1)
Cari tempat yang menyenangkan
2)
Membuat diri senang di mana pun
3)
Gak usah dipikirin jalanin aj
apa adanya
Cari kesenangan di tempat lain
merupakan langkah awal yang biasa dilakukan. Hal ini dikarenakan faktor alami
manusia yang ingin mencari kenyamanan untuk dirinya, insting untuk bertahan
hidup memberikan sinyal dan tubuh kita menyesuaikan untuk mencari tempat yang
kita rasa nyaman dan dapat memenuhi hasrat kita untuk senang. Sehingga pada
kasus ini, kita selalu berharap dan berharap bahwa pasti ada tempat yang
menurut pribadi kita memiliki kata “senang”. Sehingga modal dasar kita dalam
pilihan ini adalah harapan untuk bisa senang. Namun tak sedikit orang yang
tidak dapat menemukan tempat yang dirasa tepat bagi dirinya, hal ini
dikarenakan tingkat ego dan pemikiran kita untuk mengambil keputusan terlalu
banyak pertimbangan sehingga alhasil tak ada kemajuan dalam proses pencarian
tersebut.
Poin kedua dimana pada keadaan
tersebut kita telah memutuskan menarik kesenangan dimana pun kita berada. Banyak
sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dapat senang,
apakah itu faktor dari dalam (pribadi) ataupun luar (lingkungan). Dikarenakan
faktor-faktor tersebut kita jadi terikat bahwa faktor-faktor tersebut harus
terpenuhi terlebih dahulu untuk mencapai kesenangan. Sehingga pilihan kedua ini
hanya terpikirkan ketika kita bisa memenuhi atau berusaha agar poin – poin
tersebut terpenuhi. Proses gambling
terjadi disini. Kita berjudi apakah kita akan mendapatkan kesenangan atau tidak
dalam keperjalanan memenuhi kriteria yang membuat kita dapat merasa senang.
Poin terakhir adalah bentuk
kepasrahan diri akan keadaan apapun. Apakah mau senang atau tidak, hal tersebut
bukan suatu masalah yang dimiliki pribadi tersebut. Yang diprioritaskan adalah
maksimalkan kinerja tanpa menimban apakah dalam keperjalanan tersebut kita merasa
senang atau hasilnya dapat memuaskan diri kita. Hal ini mungkin berdampak
negatif pada diri kita dikarenakan kita seperti robot yang bekerja dengan
instruksi tanpa melibatkan hati. Kita melakukan apapun tanpa dasar sesuatu atau
hanya berorientasi bahwa hidup kita itu hanyalah melakukan aktivitas tersebut tanpa
mengambil hikmah pembelajaran untuk diri kita.
Semua poin tersebut mungkin
pernah kita jalani di kehidupan kita sekarang. Tapi bisakah kita menggabungkan
ketiga poin tersebut tanpa mengkotak-kotakannya adalah suatu tantangan. Pribadi
kita ini pasti banyak kekurangan, tapi pasti kita memiliki kelebihan dalam
aspek tertentu juga. Nilai keseimbangan pada diri kita diperlukan apakah dalam
konteks pemikiran, jiwa, ataupun jasmani kita. Mendewasakan diri bahwa kita tak
mungkin meraih sesuatu tanpa mengorbankan seseuatu perlu diterapkan, dalam
konteks ini akankah kita dapat menerima apapun yang kita dapati sekarang dan
merasa senang dan bersyukur atas nikmat tersebut.
0 comments:
Posting Komentar