suaraquran.com |
Sahabat, sekarang kita memasuki awal bulan Syawal lho! Bulan
Syawal sendiri adalah bulan istimewa. Maka sambutlah ia dengan riang gembira
dan teriakkan “Marhaban Ya Syawal!” Keistimewaannya tak kalah dengan bulan
Ramadhan. Apa aja sih keistimewaannya? Yuk, pantengin
terus sampai baris akhir, kita liat satu per satu :D
Bulan Kembali ke Fitrah
Syawal adalah bulan kembalinya umat Islam kepada fitrah, diampuni
semua dosa, setelah melakukan ibadah Ramadhan sebulan penuh. Ia adalah lambang
kemenangan kita atas 'perperangan' menentang musuh terbesar dalam jiwa, hawa
nafsu.
Bulan Takbir
Pada 1 Syawal, seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia
mengumandangkan takbir secara serentak (tepatnya satu malam menjelang Shalat
Idul Fitri). Kumandang takbir ini adalah ungkapan syukur atas keberhasilan
ibadah Ramadhan selama sebulan penuh.
Bulan Silaturahmi
Bulan Syawal menjadi bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan Allah
karena umat Islam menguatkan tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah. Caranya
pun bervariasi, via sms, telepon bahkan mudik. Semuanya dilakukan dengan tujuan
saling bermaafan.
Bulan Peningkatan
FYI, Syawal secara harfiah diartikan 'peningkatan'. Peningkatan
yang dimaksud adalah peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah.
Bulan Pembuktian Taqwa
Bulan Syawal menjadi pembuktian berhasil-tidaknya ibadah Ramadhan,
terutama dari segi puasa. Tujuan kita berpuasa adalah meningkatkan derajat
taqwa. Patokan tercapai-tidaknya tujuan itu adalah semangat beribadah yang
tidak akan menurun setelah Ramadhan.
Puasa Satu Tahun, wow!
Amalan yang dianjurkan Rasulullah pada bulan ini adalah puasa
sunnah selama enam hari sebagai lanjutan dari puasa Ramadhan.
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diiringinya dengan
puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh” (H.R. Muslim, Abu
Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah)
Membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki banyak manfaat, di antaranya :
· Pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
· Penyempurna dari kekurangan dan ketidaksempurnaan puasa fardhu,
sebagaimana sholat fardhu yang disempurnakan oleh sholat rawatib.
·
Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa
Ramadhan, karena apabila Allah Ta’ala menerima amal seorang hamba, pasti Dia
menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya.Demikian pula
sebaliknya, jika seseorang melakukan suatu kebaikan lalu diikuti dengan yang
buruk maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.
· Puasa Ramadhan dapat mendatangkan ampunan atas dosa-dosa
terdahulu, maka membiasakan puasa setelah ‘Idul Fitri merupakan bentuk rasa
syukur atas nikmat ini.
Subhanallah ya bulan Syawal :''>
From @asysyifaafmup
0 comments:
Posting Komentar