Minggu, 20 Oktober 2013

Notes60 : Bukakan Pintu itu

Pintu itu selalu berada tepat persis di depan mata. Menunggu dengan sabar untuk dibuka. Tapi posisi ini masihlah berat untuk dilepaskan begitu saja.Tidak ada deadline, masihlah banyak waktu. Satu atau dua menit saja tak berarti apa-apakan. 

Dunia akan terus berubah tiap detiknya. Semua orang terus bergerak sejalan dengan keinginan mereka. Setiap posisi itu akan terus diisi dengan hal baru. Walaupun tetap terisisi satu hal dalam jangka waktu yang lama, tapi suatu saat pasti akan berubah. Selayaknya sebuah plastik  bila ditimbun katanya tak akan berubah, tapi benarkah? tak adakah komponen terkecil itu berubah seiring interaksi dengan banyak hal yang tertimbun bersamanya. Dunia itu. dunia di balik pintu maupun dunia yang ditutupinya sekalipun.

Posisi Wuenak, atau lebih sering disingkat dengan PW selalu membuat kita sulit untuk beranjak dari posisi tersebut. “Udah tahu enak ngapain diubah-ubah lagi sih” jawaban yang sering muncul bila usikan datang menyerang. Namun tahukah bahwa mungkin diluar sana masih banyak Posisi Wuenak yang menanti untuk ditempati? Ya kadang kerakusan kita tidak muncul bila ada hal yang menggiurkan namun harus dicapai dengan satu atau dua buah pengorbanan. Kita merasa sudah cukup segala hal yang kita miliki sekarang dan ambisi menurun dikarenakan tingginya dinding yang harus didaki.

Walau cahaya tanda hari esok telah datang menyambut diri kita. kita masihlah duduk manis dan menikmati kemalasan yang mengekang kita pagi ini. Siang sudah mulai memanggil angan-angan kita yang belum terwujudkan. Hak kita masihlah ada untuk hari ini.

Kunci pintu telah ada di genggaman kita. Segala jalur potensi tak terbatas menunggu untuk kita tapaki.
Masa depan masihlah akan terus berubah, kawan. Betapa banyak pun kita menangis di dalam jalan hidup kita. Berapa banyakpun pengorbanan yang telah kita lakukan. Janganlah terlena dengan hasil minimal di hari ini. Tak inginkah kita melihat hasil yang sesungguhnya. 

Kerikil kecil kembali hadir di jalan beraspal ini
Lelah kembali memacu jantung kita
Ratapan kisah masa lalu masih menghantui
Dosa yang tak kan hilang terus terukir dalam kenangan
Mengapa hati ini masih lemah dalam tersenyum
Rangkulan keputusanasaan masihlah sangat erat
Apa jadinya ini

Masih ada yang menunggu jiwa ini
Masih ada yang menyokong tubuh ini
Sahutan atas nama kita masih terdengar riuh
Dan senyuman mereka masihlah hadir
Bersama tawa lepas hari ini.

0 comments:

Posting Komentar

 
;