Minggu, 25 Maret 2012

Notes9 : BBM (Bom Bagi Masyarakat)


Wah sudah tak asing lagi mengenai berita akan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhitung mulai 1 April 2012. Berita mengenai BBM pastinya akan membuat suatu isu nasional yang mencengangkan. Mengapa? Dari kepanjangan BBM, kita dapat simpulkan bahwa kata “ini” berhubungan dengan bahan bakar yang digunakan dalam menjalani aktivitas keseharian kita. Bahan bakar ini berasal dari minyak, dan kita tahu pula bagaimana produksi minyak itu. Sumber minyak didapat dari materi organik yang berasal dari fosil-fosil berumur jutaan tahun. Berangkat dari sana kita dapat simpulkan minyak itu sesuatu yang berharga bukan dari segi sulitnya mendapatkannya namun juga dari segi kegunaannya sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi.


Mengapa harga BBM naik?
Bila harga BBM tidak mengalamai kenaikan, negara kita yang tengah mengalami defisit 3%, diperkirakan akan bertambah  menjadi 3,6%. Harga BBM dunia memang telah mengalami kenaikan, nyaris menembus USD 115,91/barel, di atas asumsi APBN 2012 USD 90/barel akibat embargo Iran. Hal ini jelas membuat bengkak harga yang harus dibayar untuk subsidi, dan membuat pemerintah untuk mengambil keputusan buruk ini.

Apa dampak yang terjadi?
Dampak yang mungkin mulai dapat terasa semenjak berita mengenai kenaikan harga BBM ini, adalah keadaan harga barang pasaran mulai melonjak naik. Hal ini terjadi karena kenaikan BBM akan memicu peningkatan biaya operasional suatu bentuk kegiatan ataupun perdagangan. Rakyat pun tercekik-cekik dengan keadaan seperti ini. Pendapatan mereka tidak dapat menutup bengkaknya modal yang harus dikeluarkan. Tak ada jalan selain meningkatkan harga produk ataupun jasa yang ada untuk menyeimbangkan krisis ini. Sungguh ironis, BBM bagaikan bom yang tengah dimiliki oleh setiap rakyat dimana detik meledaknya akan semakin cepat atau melambat tergantung dari harga BBM ini. Akankah bom itu meledak lebih cepat dari perkiraan? Berapa korban ledakan dari kejadiaan ini?

Pro dan kontra terus bergulir, pemerintah masih enggan menarik kata “naik” tersebut dan para oposisi terus berdesakan mengejar kata “tidak” untuk kenaikan harga BBM. Mahasiswa sebagai suatu bentuk stem cell bangsa Indonesia yang memilki potensi besar juga ikut berjuang. Demonstrasi dan bentuk penolakan lainnya terus mencuak di seluruh kawasan Indonesia. Sungguh luar biasa dan menegangkan sekali nasib bangsa Indonesia yang berubah detik demi detik. Apakah anda hanya ingin berduduk diam saja? Apa anda ingin ikut berkontribusi untuk menentukannya? Atau hanya duduk diam?
Tak ada satupun jawaban pasti namun tak sudikah kita mendo’akan agara bangsa Indonesia ini mendapat yang terbaik dari-Nya :)

0 comments:

Posting Komentar

 
;