Wah sudah tak asing lagi mengenai
berita akan adanya kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) terhitung mulai 1 April 2012. Berita mengenai BBM
pastinya akan membuat suatu isu nasional yang mencengangkan. Mengapa? Dari kepanjangan
BBM, kita dapat simpulkan bahwa kata “ini” berhubungan dengan bahan bakar yang
digunakan dalam menjalani aktivitas keseharian kita. Bahan bakar ini berasal
dari minyak, dan kita tahu pula bagaimana produksi minyak itu. Sumber minyak
didapat dari materi organik yang berasal dari fosil-fosil berumur jutaan tahun.
Berangkat dari sana kita dapat simpulkan minyak itu sesuatu yang berharga bukan
dari segi sulitnya mendapatkannya namun juga dari segi kegunaannya sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan energi.
Mengapa harga BBM naik?
Bila harga
BBM tidak mengalamai kenaikan, negara kita yang tengah mengalami defisit 3%,
diperkirakan akan bertambah menjadi
3,6%. Harga BBM dunia memang telah mengalami kenaikan, nyaris menembus USD
115,91/barel, di atas asumsi APBN 2012 USD 90/barel akibat embargo Iran.
Hal ini jelas membuat bengkak harga yang harus dibayar untuk subsidi, dan
membuat pemerintah untuk mengambil keputusan buruk ini.
Apa
dampak yang terjadi?
Dampak
yang mungkin mulai dapat terasa semenjak berita mengenai kenaikan harga BBM
ini, adalah keadaan harga barang pasaran mulai melonjak naik. Hal ini terjadi
karena kenaikan BBM akan memicu peningkatan biaya operasional suatu bentuk kegiatan
ataupun perdagangan. Rakyat pun tercekik-cekik dengan keadaan seperti ini.
Pendapatan mereka tidak dapat menutup bengkaknya modal yang harus dikeluarkan.
Tak ada jalan selain meningkatkan harga produk ataupun jasa yang ada untuk
menyeimbangkan krisis ini. Sungguh ironis, BBM bagaikan bom yang tengah
dimiliki oleh setiap rakyat dimana detik meledaknya akan semakin cepat atau
melambat tergantung dari harga BBM ini. Akankah bom itu meledak lebih cepat dari
perkiraan? Berapa korban ledakan dari kejadiaan ini?
Pro dan kontra terus bergulir,
pemerintah masih enggan menarik kata “naik” tersebut dan para oposisi terus
berdesakan mengejar kata “tidak” untuk kenaikan harga BBM. Mahasiswa sebagai
suatu bentuk stem cell bangsa
Indonesia yang memilki potensi besar juga ikut berjuang. Demonstrasi dan bentuk
penolakan lainnya terus mencuak di seluruh kawasan Indonesia. Sungguh luar
biasa dan menegangkan sekali nasib bangsa Indonesia yang berubah detik demi
detik. Apakah anda hanya ingin berduduk diam saja? Apa anda ingin ikut
berkontribusi untuk menentukannya? Atau hanya duduk diam?
Tak ada satupun jawaban pasti
namun tak sudikah kita mendo’akan agara bangsa Indonesia ini mendapat yang
terbaik dari-Nya :)
0 comments:
Posting Komentar