Sabtu, 17 Maret 2012

Notes6 : Jangan lupa untuk mendarat ^^

Langit itu memang hanya untuk tempat apapun yang dapat terbang mungkin ya. Walapun hanya bisa melihat, kadang-kadang memandang langit cerah pun dapat menyejukkan hati kita. Terlihat adanya awan yang mengapung dan juga burung-burung yang terbang bebas, dan tak jarang melintas pesawat yang terlihat kecil dari kejauhan. Wah sungguh enak sekali bila kita punya sayap, bisa terbang bebas dan lepas. Apakah arti kebebasan? Apakah rasanya seperti terbebas dari suatu beban berat dan dapat terbang ke langit itu tanpa adanya hambatan?

Kehidupan pastinya memilki banyak sekali aturan dan hukum. Bicara soal aturan dan hukum teringat dengan candaan yang mungkin sering kita dengar, “aturan itu dibuat untuk dilanggar loh”, dan buktinya saja dapat kita liat di kehidupan sehari-hari. Pernahkah anda melihat mobil berhenti dibawah tanda dengan simbol huruf “S” yang dicoret dengan satu garis? Pernahkan teman-teman ke pasar dan melihat sibuknya pedagang membuka kiosnya dan disamping terdapat tanda dilarang berjualan? Itu mungkin bentuk cerminan bagaimana aturan dan hukum saat ini. Kita  memilki pendapat yang berbeda-beda mengenai hal ini, namun saat ini kita hanya sedikit meninggung soal hukum.

Topik yang saat ini kita bahas yaitu kebebasan. Sudah tak asing lagi bahwa kebebasan sebenarnya telah kita miliki selama ini semenjak kita lahir dan juga terasa lebih semenjak kita telah menjadi warga yang merdeka. Mungkin kita mengetahui bagaimana kerasnya perjuangan pahlawan bangsa Indonesia yang merelakan segala hal yang mereka miliki termasuk nyawanya untuk menggapai satu kata yaitu “merdeka”. Sungguh luar biasa sekali perjuangan mereka, nyawa yang mereka korbankan telah berbuah hasil manis yaitu “kemerdekaan”. Namun apakah kita sudah merasa merdeka hidup sekarang??

Mungkin kata merdeka hanyalah enak bila diteriakkan keras-keras saat pada peringatan tujuh belas agustusan. Merdeka yang seharusnya dapat membuat kita lebih terbuka dan bersemangat seakan-akan hilang maknanya saat ini. Walaupun mungkin aturan dapat membatasi langkah kita, kita tak perlu ragu untuk berbuat sesuatu hal yang baik demi kemajuan kita sendiri karena aturan hanyalah regulator pergerakan kita dan juga alat pembatas, takutnya kita nyengsol jalannya hehe...

Tak perlu berteriak merdeka terus menerus untuk memperlihatkan bahwa kita telah bebas. Dengan kita menggunakan kebebasan kita sebagai mahluk yang merdeka kita dapat melakukan apapun yang menjadi hak kita namun tetap asa hubungan hak-kewajiban tetap terjaga. Kebebasan dalam berpendapat merupakan suatu hal yang sudah biasa sekarang ini. Pengutaraan pemikiran dalam suatu pendapat mengenai suatu hal sering sekali kita lihat secara tersirat ataupun tersurat dalam berbagai media. Sungguh luar biasa sekali nikmat yang kita berikan yaitu “right to speak up” dimana kita dihargai untuk mencurahkan apa yang ada di pikiran kita kepada orang lain, apakah itu suatu pujian, permohonan, pertanyaan, kritikan, dll, dari hal yang buruk sampai hal yang baik walaupun saya tahu kebaikan dan keburukan itu hanyalah Allah sendiri yang dapat menentukan, kita hanya dapat mengatakan baik atau buruk dilihat dari segi pandangan kita tentang sesuatu. Apakah kita terlena terbang bebas dan lupa akan daratan?

Kebebasan yang sebebas-bebasnya bukan hal yang baik. bayangkan setiap orang memaksakan kebebasan melakukan sesuatu terhadap orang lain, apa jadinya dunia? Tak adakah rasa saling menghargai? Tak adakah sikap untuk diam dan mulai memperhatikan sekeliling kita? Apakah kita terbang di langit itu sendiri, bagaimana mereka? Dan Apakah aturan itu memang hanya ada untuk dilanggar?
“Kebebasan” memang suatu hal luar biasa dan harus dimiliki oleh kita semuda dan jelas sebelum kita ingin mempraktekannya haruslah paham arti sesungguhnya kata tersebut. Jangan sampai kita terlalu tergiur akan kata “merdeka”, akhirnya batasan yang ada dan pastinya kita tahu hanyalah sebagai papan kayu loncatan yang kita dengan mudah loncati bukan sebagai suatu tanda untuk kita berhenti dan berpikir.

0 comments:

Posting Komentar

 
;