Minggu, 19 Oktober 2014

Kata-kata #1

garrettalloway.wordpress.com
Sebuah perjalanan yang mungkin pantas untuk terkenang. Langkah demi langkah penuh dengan keberanian dan juga penuh akan risiko. Tapi tak ada yang pasti bila perjalanan ini tak kita ambil, kawan.

Sudah begitu banyak hal yang telah berubah. Kisah ini semakin hari semakin berat dan semakin luas. Apakah hati ini masih tetap siap menerima, apakah pikiran ini masih kosong untuk kita isi bersama. lihatlah apa yang ada di samping kiri dan kanan kita, kawan.


Ketika hati tak bisa berhenti untuk tetap termenung tentang semua perubahan. Ketika pikiran terus menerus berputar untuk mencari alasan logis akan semuanya. Dan ketika kesabaran jiwa untuk dapat terus berjalan kedepan masih tersisa. Masihkah kau mau berjalan di sampingku, kawan.

Halaman demi halaman buku ini terisi akan segala pengetahuan tentang dunia dan tentang manusia. goresan pena yang tetap terus bergerak tanpa henti mengisi ribuan kertas-kertas yang kita tak ketahui datangnya darimana. Mereka tetap melekat pada punggung kita yang lemah ini, kawan.

Suara-suara gelak tawa dan raungan kesedihan masihlah tetap menetap dalam ingatan. Tapi langkah memang harus dipilih untuk berubah. Kemanakah lagi jalan bercabang ini akan mempertemukan rasa rindu untuk bertemu, kawan.

Permintaan maaf terlalu gampang terucap di bibir. Tapi perasaan untuk memaafkan tak begitu banyak terasa di dalam hati-hati kita. Tak ada yang pasti sama di dunia yang tak kekal ini. sebuah permulaan suatu saat akan menemui ujung akhirnya, kawan.

Dalam lantunan do’a kita memuji dan memohon ampun. Dalam diam kita terus memuji dan memohon ampun. Dalam tidur kita terus bermimpi tentang datangnya hari itu. Tak ada yang sia-sia atas upaya kita, kawan.

Mulut memang sangat mudah untuk malu dalam berucap. Namun tak semua ucapan lantas bersuara. Gapaian tangan ini masihlah terus senan tiasa ada dan genggamannya akan terus menguat. Apakah keraguan dan ketidakpuasan yang masih kau perhatikan, kawan.

Dunia selalu sempit bagi mimpi-mimpi kita. Langit selalu begitu luas untuk melihat kucuran keringat dan tangisan kita. Malam selalu gelap gulita untuk menutupi kelemahan dan rasa bersalah kita. Namun matahari masih bersinar terang menyambut esok hari, kawan.

Dimana yang kau sebut kesalahan. Dimana yang kau sebut kelemahan. Dimana yang kau sebut dengan ketidakpantasan. Dimana yang kau sebut dengan kerusakan.

Apakah senyum palsu pantas kita mainkan.


Dan dimana cinta dan kasih sayang itu kita coba sembunyikan.  

0 comments:

Posting Komentar

 
;