Kuliah Kerja
Nyata Mahasiswa atau disingkat KKNM ini pastinya sudah banyak yang kenal dan
tahu. Dari namanya saja dapat kita simpulkan bahwa KKNM merupakan program
dimana seorang mahasiswa tengah melakukan sistem pembelajaran dalam bentuk
kerja nyata. Di Unpad KKNM bukanlah hal yang aneh. Setiap mahasiswa pasti wajib
mengikutinya, yaitu yang telah menyelesaikan 80 sks di akhir semeseter
genapnya. Rata-rata mahasiswa yang ikut adalah mahasiswa tingkat 3 walapun
mungkin ada juga yang lebih cepat lagi, contohnya tingkat 2 misalnya. Unpad
yang bernaung di bumi padjadjaran pastinya memiliki target daerah untuk KKNM di
Jawa Barat. Beberapa daerah contohnya : Sumedang, Subang, Garut, Tasikmalaya,
Ciamis, Sukabumi, dsb menjadi tempat yang relatif sama tiap taun didatangi.
Desa yang akan kita kunjungi tidak pasti sama dengan tahun kemarin, mungkin ada
giliran ataupun sasaran yang telah ditetapkan oleh tim pelaksana. Ini hanya
sebuah kisah tentang pengalaman keperjalanan KKNM saya pada Juli 2013.
Bulan Juni
itu memang sudah tidak terlalu terbayang kembali. Diingat-ingat hanyalah pekan
ujian yang menguras pikiran dan batin. Disamping persoalan manajemen waktu
belajar yang membebani otak, lebih menyeramkannya adalah hati yang terkuras
akibat salah satu penyakit hati yaitu “was was” atau kurang percaya diri. Ya
itu bukti bahwa diri ini masih terus mencoba menuntut agar ujian itu bisa dan
dapat nilai yang besaaaar (red : A). Itu alamiah memang terjadi mungkin pada
setiap orang. Keinginan kuat untuk dapat nilai A, namun kemampuan diri
sepertinya tak bisa menjangkaunya, dan disertai dengan usaha yang minim.
Timbulah “galau” di hati dan berujung “mager” untuk melakukan apa pun. Itulah
ujian, Ujian Akhir Semester (UAS), atau mungkin terkenal dengan Ujian Akhirnya
Serius.
Setelah
“guling-guling” belajar dengan diserta porsi makan yang bertambah dikarenakan nafsu makan
bertambah akibat tekanan tadi (makin kering kantong juga), akhirnya masuk babak
baru, KKNM datang bos. Program ini dimulai pada 1 Juli 2013 dan berakhir pada
31 Juli 2013, 1 bulan full di kampung
orang. Hanya dua hari untuk berkemas dan sedikit melakukan “antiklimaks”
setelah perang dengan soal-soal serta omongan pa dan bu dosen. Kalau mau egois,
rasanya males ikut program itu, kenapa? Udah abis ujian langsung pergi ke
kampung orang, sebulan di kampung orang, bulan puasa sekitar 20 harian di sana
juga, dan liburan di desa ngapain sih? Liburan di kampung atau desa mau kapan
lagi? Apa lagi ini desa yang dari pusat pun jaraknya berkilo-kilo meter dan
belum tentu ada transportasi yang mendukung. Ya mungkin bila tidak ada dorongan
dari universitas ini, belum tentu mahasiswa ada yang kepikiran untuk mencoba
liburan di desa hahaha.
Pandangan
awal memang pastinya seperti itu, tak dapat dipungkiri lagi. Namanya juga KKNM,
kuliah kerja nyata bagi para kaum mahasiswa. Mahasiswa sebagai siswa yang
mendapat imbuhan “maha” harusnya bisa sevisi dan misi dengan universitasnya toh
keputusan dan program itu juga hasil rapat dan kajian terlebih dahulu. Mungkin
hal yang penting sebelum KKNM ini adalah niat dan juga huznuzan atas semuanya.
Semua mungkin ada hikmahnya, semua diri ini bisa mengambilnya dan
mengamalkannya.
KKNM --->
Kisah Kita Namanya Mahasiswa
0 comments:
Posting Komentar