Kamis, 28 Maret 2013

Notes40 : Lupakan, Ingatlah


Kebaikan dan keburukan seseorang merupakan indikator nilai untuk menentukan tingkat pribadi orang lain di mata kita. Nila buruk dan baiknya itu terlihat begitu jelas bila kita sering sekali berinteraksi dengan seseorang. Penilaian selalu terus berlanjut dimulai dari pertama kali kita bertemu dengan orang tersebut tanpa kita sadari. Inilah hakekat impresi seseorang terhadap orang lain yang ia temui.

Aspek penilaian yang kita lakukan sangatlah beragam tergantung dari diri pemberi nilai, apakah dilihat dari fisik, mental, sikap, perilaku, dsb. Contoh kasus adalah kejadian sehari-hari yang biasa ditemui seorang penumpang angkutan umum yang tengah duduk manis di dalam sebuah mobil angkutan umum. Ketika tengah duduk diam dan tenang, datanglah seorang pengamen. Tampangnya biasa saja, bajunya terlihat kotor dan acak-acakan. Pengamen itu pun mulai menunjukan kebolehanya dalam bernyanyi, memainkan alat musik  atau permainan silat lidah untuk menarik perhatian penumpang untuk memberinya sepeser uang. Para penumpang yang melihat pengamen, pastinya, menilai-nilai terlebih dahulu apakah pantas seroang pengamen tersebut mendapatkan uang ataukah tidak. Penilaian pun terjadi berdasarkan dugaan-dugaan yang belum pasti kebenarannya. Impresi awal haruslah baik, mengapa? bila kebaikan atau poin positif sudah tertanamkan maka pastinya hanya satu pendapat dari penumpang tersebut, pengamen itu bagus dan pantas untuk diberi.

Kebaikan dan keburukan pastilah dimiliki oleh setiap insan di dunia ini. Kebaikan dan keburukan ini tercermin dari amalan baik dan buruk yang telah seseorang perbuat. Kebaikan memiliki dampak luar biasa pada orang lain seperti membawa kebahagiaan dan rasa hormat, sedangkan keburukan hanya membawa kesedihan dan amarah terhadap orang lain. Melihat konteks tersebut, anehnya keburukan itu lebih mudah untuk selalu diingat dibandingkan kebaikan.

Mengapa tak coba kita lupakan keburukan yang orang lain miliki sehingga tidak timbul kecurigaan ataupun keburuksangkaan dari awal dan selalu berusaha mengingat perbuatan baik orang lain yang pastinya membuat kita senang. Bila kita selalu mengingat keburukan orang lain, hanya daftar beban pikiran tambahan yang kita dapati.

Kapan hubungan kita membaik dengan orang yang kita benci, yaitu saat penyebab kebencian itu terlupakan, dan kapan kita mulai membencinya lagi, saat kita hanya mengingat-ingat keburukannya kembali.

Terlihat tapi tak terlihat
Tertutup namun selalu terbuka
Teringat tapi mudah terlupa
Terlupakan namun selalu diingat

0 comments:

Posting Komentar

 
;