Sekali lagi hanya dapat memuji Allah atas kehidupan
yang telah Dia berikan pada diri ini. Segala bentuk nikmat telah diberikan dan
yang pasti nikmat terbesarnya yaitu nikmat hidup dan waktu dan nikmat keimanan
atas-Nya. Memang dalam keperjalanan hidup ini kadang nikmat yang diberikan itu
sangatlah banyak dan mudah sekali lupa untuk disyukuri. Semoga semua nikmat-Nya
masih dapat ku syukuri.
Cobaan ataupun permasalahan yang menghadang
merupakan hal yang pastinya ada di dalam hidup ini. Kuantitasnya yang banyak
dan kualitasnya yang bermacam-macam. Bila dalam pendekatan ekonomi, kita akan
mendapatkan sesuatu bila kita mengorbankan sesuatu pula, hukum persamaan dan
pertukaran. Hukum yang simpel tentang apa yang kita dapat pastinya ada sesuatu
yang harus dibayar, namun berbeda dengan hukum pertukaran yang Allah ajarkan,
dalam Al-Qur’an Allah berfirman : “Sesungguhnya
Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan
memberikan Surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka
membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah, di dalam Taurat,
Injil, dan Al-Qur’an..” (QS At-Taubah : 111). Bentuk nilai tukar barang
yang luar biasa tak sama, Allah memberikan Surganya untuk kita, kaum mukmin,
dengan hanya satu syarat yaitu diri dan harta yang tetap diteguhkan di
jalan-Nya yaitu Islam. Dan bagaimana sifat dari perjanjian serta pertukaran
yang Allah tawarkan itu? “... Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah ? maka bergembiralah dengan
jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang
agung” (QS At-Taubah : 111). Subhanallah, segala bentuk ujian dan segala
bentuk pengorbanan yang kita lakukan karena Allah itu memiliki bernilai satu,
bernilai kunci sukses membuka pintu Surga-Nya.
Tak perlu murung ataupun berkecil hati atas segala
bentuk kekurangan yang kita dapat hari ini. Firman Allah dalam surat At-Taubah
ayat 41 pun sudah jelas mengajarkan kita untuk menguatkan tekad kita dalam
keperjalan hidup ini, “Infiru Khifafan wa
Tsiqalan”, berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa
berat. Keadaan ringan adalah saat kita lapang dan keadaan berat adalah saat
kita sempit. Bersyukur atas keadaan yang kita dapati setiap saatnya dan jalani
segala bentuk tahapan yang memang harus kita penuhi.
Segala kemungkinan itu akan dipastikan keputusan oleh
Allah, bersabarlah kawan menunggu apa-apa. Tak perlu melihat hasil tapi lihat
dan nikmatilah proses. Kesabaran semoga tetap mengelilingi diri kita dan semoga
apa yang kita lakukan adalah bentuk amalan kebaikan dan bukanlah sesuatu amalan
yang dapat menzalimi orang lain atau diri kita sendiri. “Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah
kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memproleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan
pahalanya tanpa batas”. (QS Az-Zumar : 10)
0 comments:
Posting Komentar